Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Bauran Energi Baru Terbarukan Baru Mencapai 13,1 Persen, Ini Strategi ESDM

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan bauran energi baru terbarukan (EBT) sebesar 23 persen pada 2025.

15 Januari 2024 | 20.48 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan bauran energi baru terbarukan (EBT) sebesar 23 persen pada 2025. Namun, hingga 2023, realisasinya baru mencapai 13,1 persen.

"Bauran EBT ada peningkatan, tapi belum signifikan. Sehingga, perlu upaya keras untuk bisa mendekati target capaian di 2025," tutur Arifin dalam konferensi pers di Kantor Kementerian ESDM, Senin, 15 Januari 2024.

Arifin lantas mengatakan kementeriannya menyiapkan sejumlah langkah dan strategi, seperti melaksanakan pembangunan pembangkit EBT yang sudah direncanakan dalam Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL). Ia mengatakan kapasitas EBT yang terpasang paa 2025 harus mencapai 10,6 GW.

Strategi lainnya, mengimplementasikan program Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap. Kapasitas pembangkit EBT ini ditargetkan mencapai 3,6 GW pada 2025. Kemudian, mengonversi pembangkit diesel ke EBT. Selain itu, melaksanakan program Mandatoi B35. "Target 2025 sebesar 13,9 juta kilo liter (KL)," kata Arifin.

Tak cuma itu, Arifin mengatakan Kementeriannya akan menjalankan program co-firing biomassa pada pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). Dari program ini, Kementerian ESDM menargetkan realisasi sebanyak 10,2 juta ton pada 2025. 

Langkah lainnya, lanjut Arifin, menyediakan akses energi modern melalui EBT di daerah tertinggal, terdepan, terluar (3T). Kemudian melakukan eksplorasi panas bumi, serta melaksanakan pemanfaatan EBT off grid dan pemanfaatan langsung. 

Adapun tahun lalu, Kementerian ESDM mencatat penambahan kapasitas terpasang pembangkit EBT sebesar 539,52 MW. Sehingga, total kapasitas terpasang pembangkit EBT hingga 2023 mencapai 13.155 MW. Realisasi tersebut ditargetkan bisa meningkat menjadi 13.886 MW pada 2024.

Dalam paparannya, Arifin merinci, kapasitas terpasang pembangkit listrik EBT pada 2023 di antaranya berasal dari  PLTS Terapung Cirata sebesar 192 MW. Kemudian, PLTP Sorik Marapi Unit 4 sebesar 39,6 MW; PLTM Tongar sebesar 6,5 MW; dan PLTBg PT Pasadena Biofuels Mandiri sebesar 3,9 MW.

Hingga Desember 2023, kapasitas terpasang pembangkit EBT terbanyak berasal dari sumber energi air sebesar 6.784,2 MW. Kemudian, PLT Bioenergi 3.195,4 MW dan PLT Panas Bumi 2.417,7 MW. Arifin juga mengatakan kapasitas pembangkit PLTS juga bertambah cukup signifikan dari beroperasinya PLTS Terapung Cirata, sehingga total kapasitas menjadi 573,8 MW. Sementara total kapasitas dari PLTB sebesar 154,3 MW dan PLT Gas Batubara sebanyak 30 MW.

"Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, penambahan kapasitas pembangkit listrik dari EBT tercatat sebesar 3.322 Megawatt (MW), dengan kenaikan kapasitas rata-rata sekitar 6 persen per tahun," kata dia. 

Pilihan Editor: Gus Imin Sebut PLTU Banyak Kelemahan: Perlu Pembangkit Ramah Lingkungan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus