Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - LRT Jabodebek telah memasuki uji coba tahap kedua. Rencananya, LRT Jabodebek akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 18 Agustus 2023. Namun, di tengah persiapan dan uji coba, longspan (jembatan rel lengkung) LRT Jabodebek disebut-sebut salah desain.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kartika Wirjoatmodjo, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), mengatakan salah desain longspan yang menghubungkan Jalan Gatot Subroto dan Kuningan mengakibatkan laju kereta harus diperlambat pada tikungan tajam.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jika tikungan jembatan itu digarap melebar, kata dia, kereta LRT Jabodebek dapat tetap melaju kencang. Longspan LRT Jabodebek itu dibangun di atas flyover tol dalam kota dan membentang sepanjang 148 meter dengan radius lengkung 115 meter serta menggunakan beton seberat 9.688,8 ton.
LRT Jabodebek
Light Rapid Transit atau Lintas Rel Terpadu atau LRT adalah salah satu sistem kereta api penumpang yang beroperasi di kawasan perkotaan dengan konstruksi ringan dan bisa berjalan bersama dengan lalu lintas lain dalam lintasan khusus (trem).
Seperti moda transportasi umum lainnya, LRT juga berfungsi memudahkan mobilitas masyarakat dengan memindahkan banyak orang dengan ruang jangkau lintas kota yang berdekatan. LRT bergerak di atas rel dan tidak menggunakan lokomotif, tetapi memanfaatkan listrik sebagai tenaga penggerak.
LRT memiliki kapasitas penumpang yang lebih kecil daripada MRT. Namun jika menghitung frekuensi perjalanan dalam sehari, LRT dapat menampung penumpang yang lebih banyak. Frekuensi perjalanan ini bergantung pada jarak antarrangkaian kereta atau headway.
LRT Jabodebek beroperasi dengan rute layanan di sekitar Jakarta dan kawan penyangga Jakarta, seperti Bekasi, Bogor, dan Depok. LRT Jabodebek ini memiliki rel ketiga yang berisi aliran listrik atau bisa disebut Listrik Aliran Bawah atau LAB.
LRT memiliki kecepatan 90 kilometer per jam dan mampu membawa 2-4 gerbong dengan jumlah penumpang mencapai 600 orang. Terakhir, LRT Jabodebek hanya dapat beroperasi melalui lintasan layang.
TIM TEMPO