Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Penyelenggaraan Festival Ekonomi Syariah di Indonesia atau Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) resmi ditutup pada Minggu, 29 Oktober 2023. Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Erwin Haryono, mengatakan ISEF 2023 mencatat transaksi sebesar Rp 28,9 triliun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Nominal yang diperoleh tersebut mencakup pembiayaan lembaga keuangan syariah, transaksi bisnis ke bisnis (B2B), transaksi bisnis ke konsumen (B2C), transaksi pameran di Kawasan Timur Indonesia, Sumatera, dan Jawa hingga akad serentak 2.311 Kredit Pemilikan Rumah (KPR) syariah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Capaian penyelenggaraan ini telah menghantarkan ISEF 2023 memperoleh rekor MURI sebagai Festival Ekonomi Keuangan Syariah terbesar di Indonesia,” ujar Erwin dalam keterangan resmi, dikutip Senin, 30 Oktober 2023.
Sejalan dengan kenaikan transaksi, kata Erwin, jumlah pengunjung juga mengalami kenaikan hingga lebih dari 2 kali lipat dari tahun sebelumnya, yakni mencapai lebih dari 72.930 pengunjung.
Adapun ISEF tahun ini telah menjadi wadah yang mempertemukan UMKM binaan dan mitra BI dengan aggregator dan potensial buyer negara Saudi Arabia, Mesir dan Pakistan. “Kegiatan ini membuka peluang bagi UMKM untuk dapat memasarkan produknya serta menghasilkan komitmen perdagangan dengan ketiga negara tersebut, dengan potensi ekspor,” kata Erwin.
Selanjutnya: Terkait kegiatan pameran, jumlah pelaku usaha....
Terkait kegiatan pameran, jumlah pelaku usaha yang terlibat mencapai 1.003 pelaku usaha secara offline dan virtual dengan nominal transaksi senilai Rp 365,42 miliar.
Sementara Indonesia International Modest Fashion Festival (IN2MF) ke 2 yang hadir dengan melibatkan berbagai asosiasi fesyen, komunitas, sekolah mode, institusi, dan beberapa Kementerian, telah menampilkan 1.478 karya.
Adapun Halal Expo Indonesia 2023 yang kegiatannya pertama kali dilaksanakan berkolaborasi dengan ISEF, mencatatkan angka transaksi lebih dari Rp 360,9 miliar.
Dalam acara penutupan, Deputi Gubernur Bank Indonesia Juda Agung menyampaikan bahwa pencapaian signifikan secara global, baik di sektor ekonomi syariah maupun sektor keuangan syariah menjadi prasyarat utama untuk dapat mencapai visi menjadi pusat ekonomi dan keuangan syariah dunia.
“Hal tersebut yang menjadi fokus Bank Indonesia dalam penguatan ISEF di masa mendatang,” tuturnya.
Juda berharap penyelenggaraan ISEF ke depan dapat berperan secara signifikan menggerakkan sektor-sektor potensial dalam ekonomi dan keuangan syariah untuk tumbuh dan berkembang, sekaligus mampu diperhitungkan dalam tatanan global.
Pilihan Editor: Utang di Pinjol Ilegal Bisa Tidak Dibayar, Ini Penjelasannya