Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Binar PHK 20 Persen Karyawan, Bersiap Hadapi Dinamika Ekonomi Global

Binar, salah satu startup Edtech terkemuka di Indonesia, melakukan PHK sebesar 20 persen dari total karyawannya.

19 Oktober 2022 | 04.00 WIB

Ilustrasi PHK. Shutterstock
Perbesar
Ilustrasi PHK. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -Binar, salah satu startup Edtech terkemuka di Indonesia, melakukan pemutusan hubungan kerja atau PHK sebesar 20 persen dari total karyawannya. Pengurangan karyawan merupakan keputusan strategis untuk bersiap menghadapi ketidakpastian ekonomi global yang ramai diperbincangkan belakangan ini.

“Perusahaan telah melakukan evaluasi internal penuh dan memutuskan bahwa tenaga kerja kami harus dikurangi 20 persen. Meskipun perusahaan telah mencapai pertumbuhan yang sangat signifikan dalam beberapa tahun terakhir, kami harus menyiapkan strategi yang kuat untuk menghadapi dinamika ekonomi global, salah satunya dengan mengambil keputusan ini,” tutur Alamanda Shantika, CEO Binar, dalam keterangannya, 17 Oktober 2022.

Alamanda mengungkap bahwa langkah strategis ini bukanlah suatu keputusan yang mudah, tetapi harus diambil melihat ketidakpastian kondisi ekonomi saat ini. Perusahaan akan berfokus menguatkan lini bisnis utama dengan melakukan perubahan peran di beberapa fungsi bisnis dengan kapabilitas sesuai dengan strategi bisnis ke depan. Selain itu, Binar akan mengoptimalisasi aktivitas investasi dan men-streamline-kan operasional agar menjadi perusahaan yang lebih baik lagi.

Di samping itu, Binar berkomitmen untuk membantu seluruh karyawan di masa sulit ini. “Kami sangat mengapresiasi seluruh dedikasi, hati, pikiran, tenaga, dan pengertian yang telah diberikan kepada perusahaan. Seluruh head of department, team leader, serta BoD termasuk saya siap membantu teman-teman yang terdampak untuk konsultasi karir,” ujar Alamanda.

Binar memastikan seluruh karyawan menerima pesangon sesuai ketentuan yang berlaku dan akan tetap melanjutkan jaminan kesehatan bagi karyawan terdampak sampai dengan 30 Oktober 2022 termasuk untuk anggota keluarganya.

Alamanda turut mengatakan bahwa karyawan yang terkena PHK akan diberikan bantuan untuk mendapatkan pekerjaan, salah satunya dengan meningkatkan skill melalui courses yang tersedia di Binar. “Perusahaan akan memberi pendampingan untuk membantu menemukan peluang baru dengan menghubungkan mereka dengan perusahaan mitra yang mencari karyawan baru di berbagai tingkat pekerjaan. Kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk memastikan bahwa dukungan diberikan kepada karyawan yang terkena dampak,” katanya.

Ia pun menuturkan bahwa dirinya optimistis akan kebutuhan reskilling dan upskilling talenta digital yang terus bertumbuh seiring dengan perkembangan ekonomi digital di Indonesia.

“Sebagai negara dengan PDB terbesar di Asia Tenggara, Indonesia tentu akan selalu menjadi pelaku utama bagi ekonomi digital di regional ini. Oleh karena itu, kami meyakini bahwa peluang dalam peningkatan skill digital di Indonesia dan Asia Tenggara masih sangat besar,” pungkasnya.

Dengan adanya PHK ini, Binar memastikan bahwa hal tersebut tidak akan mempengaruhi atau mengganggu tingkat layanan klien dan kelangsungan bisnis. Binar akan terus berkomitmen untuk melayani pengguna dengan menyediakan layanan peningkatan kemampuan digital dan penempatan kerja.

DEFARA DHANYA PARAMITHA

Baca Juga: Belasan Startup PHK Karyawan, Ekonom Jelaskan Tren Persaingan dan Adu Kekuatan Modal

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus