Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Irfan Setiaputra mengatakan okupansi penerbangan Garuda kini mulai penuh menjelang haji, dengan seat load factor hampir 100 persen.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Yang baru adalah penerbangan haji. Okupansi penuh dan seat load factor sudah 90 persen,” kata Irfan Setiaputra saat dihubungi Tempo, 10 Juni 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia pun tidak memungkiri terisinya seat load factor juga dipengaruhi kelangkaan pesawat. Namun Garuda tetap akan menerbangkan seat load factor kapasitas sebesar itu.
“Tapi langka tidak langka, kami terbangkan segitu load-nya. Kalau ada pesawat tambahan mungkin kami tambah jadwal dan penerbangan lagi,” kata dia.
Ia pun mengatakan okupansi penerbangan Garuda dipengaruhi dengan kenaikan harga avtur dunia sehingga maskapai pelat merah itu menerapkan fuel surcharge atau tuslah. Garuda menerapkan fuel surcharge sebesar 10 persen pada penerbangan kelas ekonomi.
Saat ini PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk sedang menunggu putusan penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) pada 20 Juni 2022. Namun sebelum itu, pada 15 Juni perseroan akan melewati voting atau pengambilan suara untuk mendapatkan persetujuan homologasi atau pengesahan perdamaian.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra memastikan perseroan hampir selesai melakukan negosiasi dengan para krediturnya. Perusahaan pun telah menyerahkan proposal perdamaian penyelesaian kewajiban usaha.
Garuda Indonesia mengajukan usulan penyelesaian kewajiban usaha yang tertuang dalam kerangka rencana perdamaian, di antaranya menawarkan restrukturisasi berupa arus kas operasional, konversi nilai utang menjadi ekuitas, modifikasi ketentuan pembayaran baru jangka panjang dengan periode tenor tertentu, dan instrumen restrukturisasi baik dalam bentuk surat utang baru maupun ekuitas.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.