Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Buah Kemesraan BI-Pemerintah

Pemerintah menerbitkan obligasi retail dengan bunga tetap 9,28 persen. Menarik, tapi masih kalah dibanding obligasi swasta.

12 Maret 2007 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tanda-tanda obligasi negara seri ORI 002 bakal ludes terjual sudah terlihat bahkan sebelum pasar dibuka. Sinta, customer service officer sebuah bank pelat merah yang ditunjuk menjadi salah satu agen penjualan obligasi pemerintah tersebut, mengatakan, sejak awal pekan lalu dia sudah mendapatkan pesanan senilai Rp 12 miliar. Padahal penjualan resmi surat utang yang khusus dijual ke perorangan itu baru dibuka pada Kamis lalu.

Obligasi 002 memang menawan. Kupon (tingkat bunga) obligasi ini lumayan tinggi. Kupon ORI 002 yang jatuh tempo pada 2010 ini dipatok 9,28 persen dan bersifat tetap (fixed). Selain itu, obligasi ini juga punya keuntungan lain, yaitu kemungkinan pemerintah gagal bayar (default) nyaris tidak ada.

Tahun ini, pemerintah berencana menerbitkan obligasi retail (ORI) dalam tiga termin, masing-masing Maret, Juni, dan November. Dalam tiga kali penerbitan itu, pemerintah menargetkan perolehan Rp 10 triliun. Berbeda dengan penjualan ORI 001, penjualan ORI 002 ini akan dibatasi maksimal Rp 5 miliar. Obligasi ini akan diterbitkan pada 28 Maret dan dicatatkan di Bursa Efek Surabaya sehari kemudian.

Dengan bunga tetap, ORI 002 terlihat lebih menguntungkan ketimbang deposito atau Sertifikat Bank Indonesia. Dalam beberapa bulan terakhir, suku bunga Bank Indonesia (BI Rate) dan SBI yang menjadi patokan perbankan memang terus menurun. Pekan lalu, Bank Indonesia menurunkan lagi BI Rate menjadi 9 persen. Kebijakan itu pasti akan diikuti penurunan suku bunga deposito yang kini berada di kisaran 6,5–8 persen untuk jangka waktu satu bulan.

Pengamat pasar modal, Adler Haymans Manurung, menjelaskan, prospek ORI 002 bakal bagus. Tapi, katanya, ada syaratnya, yakni jika suku bunga Bank Indonesia memang benar-benar akan terus diturunkan, paling tidak sampai 8–8,5 persen pada akhir tahun ini. Tren itu memang sedang terjadi. Pada akhir tahun lalu, BI Rate masih 9,75 persen dan sepanjang tahun ini sudah tiga kali diturunkan.

Menurut Adler, kondisi saat ini memang saat yang tepat bagi pemerintah untuk menjala uang dari masyarakat. Paling tidak, dia melihat ada ”kemesraan” antara Bank Indonesia dan Departemen Keuangan. Ketika Departemen Keuangan menerbitkan obligasi suku bunga tetap, pada saat yang sama BI terus menurunkan suku bunganya. ”Kemesraan ini jangan berlalu,” katanya.

Itu sebabnya, Direktur Perdagangan, Pencatatan, dan Keanggotaan Bursa Efek Surabaya (BES), Guntur Pasaribu, yakin ORI 002 bakal mengekor kesuksesan pendahulunya, ORI 001. Penjualan obligasi retail pertama ini sukses karena hasilnya yang Rp 3,2 triliun lebih tinggi dari yang ditargetkan (Rp 2 triliun). Di pasar sekunder pun, obligasi ini lumayan menguntungkan. Saat ini, kata Guntur, transaksi bulanan ORI 001 berkisar Rp 600 miliar. Harganya pun sudah naik sampai 7,16 di atas par atau 107,16 persen.

Namun, itu tak berarti ORI 002 bisa melenggang sendiri. Paling tidak, ada dua perusahaan swasta yang juga bakal melepas obligasi dengan kupon yang nilainya lebih tinggi. PT Federal International Finance, misalnya, menerbitkan obligasi senilai Rp 800 miliar pekan lalu. Obligasi yang terdiri atas empat seri dengan jangka waktu 370 hari hingga 48 bulan ini menjanjikan kupon 8,75–10,75 persen.

Perusahaan telekomunikasi milik Bimantara, PT Mobile-8 Telecom Tbk., juga menjual obligasi bunga tetap senilai Rp 550 miliar. Obligasi dengan jangka waktu lima tahun dan kupon sebesar 11,75–12,375 persen per tahun ini bakal dilepas ke pasar pada Jumat pekan ini.

Kompetisi ORI 002 dengan obligasi dua perusahaan swasta itu diperkirakan akan sengit karena peringkat mereka lumayan bagus. Mobile-8 mendapatkan peringkat AAA+ dari perusahaan pemeringkat Pefindo, sedangkan FIF memperoleh A+. Dengan kupon yang lebih tinggi dan peringkat yang oke, bukan tidak mungkin penjualan ORI 002 tak akan semulus pendahulunya. Tapi semuanya bergantung pada mereka yang punya duit.

D.A. Candraningrum, Suryani Ika Sari

Deposito Tingkat suku bunga: 6,5–8% Jangka waktu: 1, 3, 6, 12 bulan

Obligasi Negara Retail (ORI 002) Kupon bunga tetap: 9,28% Jangka waktu: 3 tahun

Obligasi Mobile-8 Telecom Tingkat suku bunga: 11,75–12,375% Jangka waktu: 5 tahun

Obligasi Federal International Finance Kupon bunga tetap: 8,75–10,75% Jangka waktu: 370 hari sampai 48 bulan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus