Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Pemerintah Provinsi Lampung mengumumkan wilayahnya akan memulai panen raya padi pada akhir Februari dan awal Maret tahun ini. Gubernur Lampung Arinal Djunaidi memperkirakan hasil panen akan mencapai 800 ribu ton gabah kering panen (GKP) dari luas lahan 140 ribu hektare yang tersebar di 15 kabupaten dan kota di Provinsi Lampung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Arinal Djunaidi mengatakan seluruh hasil panen nantinya akan dibeli secara langsung oleh pemerintah melalui Perum Bulog. "Kalau sudah panen di beberapa daerah ini, nanti hasil panen akan dibeli oleh Bulog dan pedagang sesuai harga yang ditetapkan oleh pemerintah," ujarnya lewat keterangan resmi pada Ahad, 18 Februari 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia berujar penyerapan gabah oleh Bulog dilakukan untuk mengamankan ketersediaan pasokan beras di Tanah Air pada beberapa bulan mendatang. Arinal pun meminta Dinas Pertanian di lingkup pemerintahannya dapat selalu sigap, terutama dalam memberikan informasi panen raya agar terjadi penyerapan yang sangat maksimal.
Dia berharap Bulog dapat lebih peka, sigap, cepat menyerap gabah petani. "Sehingga, tidak ada oknum yang mempermainkan ini untuk kepentingan pribadi mereka sehingga merugikan petani," ucapnya.
Adapun seluruh gabah yang akan dipanen di Lampung tahun ini merupakan hasil produksi petani yang ditanam sejak 2023 lalu. Arinal memastikan hasil panen ini akan menambah ketersediaan cadangan beras di daerahnya.
Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Lampung Eko Dyah Purwaningsih menjelaskan, periode panen dapat berlangsung lebih panjang hingga tiga bulan mendatang. Dia juga memperkirakan pada April mendatang akan ada lagi panen raya padi di berbagai daerah.
"Untuk daerah yang panen beberapa waktu ke depan adalah Kabupaten Lampung Tengah, dan Lampung Selatan ini akan luar biasa hasilnya," kata Eko.
Sebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman optimistis panen raya mendatang dapat menghasilkan produksi padi yang melimpah. Ia mengatakan berdasarkan data Kerangka Sampel Area (KSA) Badan Pusat Statistik (BPS), pada Maret 2024 diperkirakan produksi beras mencapai 3,51 juta ton.
Amran berujar angka itu berada di atas kebutuhan bulanan sebesar 2,5 juta ton. Sehingga, menurut dia, pada bulan tersebut akan terjadi surplus sekitar 970 ribu ton.
Pilihan Editor: Subsidi BBM Dialihkan untuk Makan Siang Gratis, Gibran: Saya Belum Dilantik Sudah Pada Ribut