Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Karanganyar - Pimpinan Kantor Cabang Bulog Surakarta memastikan pasokan beras aman hingga akhir tahun 2024 bahkan sampai musim panen berikutnya tahun depan. Saat ini ketersediaan beras di Bulog Surakarta sekitar 25 ribu ton.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bulog Surakarta juga kembali menyalurkan Bantuan Pangan tahap III untuk alokasi Agustus, Oktober, dan Desember 2024 mulai hari ini, Rabu, 7 Agustus 2024. Adapun jumlah penerima bantuan pangan (PBP) di wilayah kerja Bulog Surakarta di Solo Raya sebanyak 564.080 PBP.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pemimpin Cabang Bulog Surakarta Andy Nugroho mengemukakan penyaluran bantuan pangan dilaksanakan sesuai penugasan dari pemerintah melalui Badan Pangan.
"Penyaluran serentak Bantuan Pangan se-Solo Raya tentunya atas kerja sama yang baik dan dukungan dari pemerintah daerah setempat melalui dinas yang membidangi urusan Pangan, Bapeda, Dinas Sosial dan Dinas Dukcapil," ujar Andy saat penyaluran bantuan pangan di Kompleks Pergudangan Bulog Triyagan, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, hari ini.
Andy merinci untuk PBP Kota Solo sebanyak 45.547 PBP, Kabupaten Boyolali 74.628 PBP, Kabupaten Karanganyar 73.872 PBP, Kabupaten Klaten 124.703 PBP, Kabupaten Sragen 73.202 PBP, Kabupaten Sukoharjo 72.386 PBP, dan Kabupaten Wonogiri 99.742 PBP. Masing-masing PBP mendapatkan 10 kilogram (Kg) beras Bantuan Pangan.
"Kami berusaha mengantarkan kebaikan kepada PBP tentunya dengan diberikan Beras Bantuan Pangan ini dapat meringankan beban keluarga penerima dan mengendalikan inflasi gejolak harga beras baik di tingkat produsen dan konsumen," katanya.
Andy menambahkan, proses penyaluran Bantuan Pangan se-Solo Raya secara masif mulai minggu pertama dan minggu kedua di Bulan Agustus merata di seluruh wilayah kerja Bulog Surakarta.
"Seluruh Kompleks Pergudangan Bulog Surakarta sudah mempersiapkan stok Bantuan Pangan untuk Alokasi Agustus 2024 dan periode selanjutnya," ungkap dia.
Selanjutnya: Lebih lanjut, Andy menjelaskan, stok beras yang digunakan merupakan....
Lebih lanjut, Andy menjelaskan, stok beras yang digunakan merupakan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) yang dikelola oleh Bulog. Selain penugasan penyaluran Bantuan Pangan, stok CPP juga digelontorkan secara optimal melalui Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) pada RPK Bulog, Pasar tradisional, Retail Modern hingga Gerakan Pangan Murah (GPM).
Wakil Pemimpin Cabang Bulog Surakarta Dicki Yusfarino menambahkan untuk ketersediaan beras di Bulog Surakarta saat ini di posisi sebanyak 25 ribu ton. Selain untuk Bantuan Pangan dan SPHP, ia memastikan stok tersebut mencukupi hingga akhir tahun dan musim panen berikutnya.
"Untuk pasokan skema komersil, kami juga masih ada pemasukan. Adapun untuk pasokan skema PSO penugasan pemerintah momen puncaknya saat panen raya kemarin," ucap dia.
Dicki tak menampik masalah kekeringan yang saat ini melanda beberapa wilayah di Solo Saya berdampak terhadap hasil panen meskipun tidak secara langsung.
"Imbasnya terhadap hasil panen karena di sebagian daerah itu musim tanamnya juga mundur. Kecuali daerah yang pengairan tidak dari hujan, bisa tetap tanam," tuturnya.
Penjabat (Pj) Bupati Karanganyar Bapak Timotius Suryadi yang hadir dalam penyaluran Bantuan Pangan untuk Kabupaten Karanganyar hari ini, menjelaskan penyaluran bantuan itu dimulai hari ini sampai minggu depan oleh Bulog bersama Transporter PT Jasa Prima Logistik.
"Program ini mandat dari pemerintah pusat yang harus kita sukseskan penyalurannya untuk kepentingan warga Kabupaten Karanganyar yang membutuhkan dan untuk intervensi terhadap kemiskinan. Kami tentunya berterima kasih kepada pemerintah pusat dan Bulog agar program positif seperti bantuan pangan dapat terus berjalan pada periode-periode selanjutnya," tuturnya.
Pilihan Editor: Mandiri Sekuritas Perkirakan Nilai Rupiah di Bawah Level Rp 16 Ribu per Dolar di Kuartal III 2024