Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Capres Hanya Bahas Manufaktur Ponsel, Pengamat IT: Masalah Utama Infrastruktur dan Kecepatan Internet Tidak Dibahas

Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute Heru Sutadi menilai banyak hal penting soal teknologi informasi yang tidak dibahas dalam Debat Capres.

6 Februari 2024 | 09.06 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ketiga Capres dan Cawapres, Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar (kiri), Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka (tengah) dan Ganjar Pranowo - Mahfud MD (kanan) saling berpegangan tangan usai Debat Kelima Pilpres 2024 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Minggu, 4 Februari 2024. Debat kelima atau terakhir ini mengangkat tema kesejahteraan sosial, kebudayaan, pendidikan, teknologi informasi, kesehatan, ketenagakerjaan, sumber daya manusia, dan inklusi. TEMPO/M Taufan Rengganis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute Heru Sutadi menilai banyak hal penting soal teknologi informasi yang tidak dibahas dalam Debat Capres pada Ahad malam, 4 Februari 2024. Ia juga menyayangkan persoalan teknologi hanya muncul dengan pertanyaan soal manufaktur telekomunikasi. Menurutnya, hal itu terlalu sempit untuk membahas substansi teknologi informasi.

"Dari penyampaian visi misi, hanya Paslon nomor urut tiga yang memaparkan perlunya perluasan dan peningkatan akses internet," kata Heru ketika dihubungi pada Senin, 5 Februari 2024. "Belum semua paslon kita dengarkan visi misi strategisnya dalam membangun teknologi informasi."

Padahal, menurut Heru, masalah pembangunan infrastruktur internet broadband di Tanah Air perlu menjadi perhatian. Hal ini lantaran sebaran pembangunannya belum merata. Di samping itu, kecepatan internet Indonesia juga kalah dibanding negara-negara lain di Asia Tenggara. Heru berujar, Indonesia berada di peringkat 9 dari 11 negara.

"Sehingga, perlu ada strategi bagaimana kita meningkatkan kecepatan internet yang bisa berdampak pada pertumbuhan ekonomi digital, yang akan membawa peningkatan ekonomi di Indonesia," ungkap Heru.

Dalam debat pada akhir pekan lalu, perkara teknologi yang ditanyakan moderator adalah kedaulatan. "Kedaulatan teknologi informasi Indonesia terancam. Impor ponsel pada 2023 mencapai Rp 30 triliun. Padahal, untuk membangun pabrik ponsel hanya butuh investasi sekitar Rp 0,5 triliun. Apa langkah strategi paslon untuk membangun kedaulatan manufaktur telekomunikasi dan teknologi informasi di Indonesia?" tanya moderator debat.

Capres nomor urut satu Anies Baswedan lantas menjawab bahwa ia bersama Cawapres Muhaimin Iskandar memiliki beberapa gagasan. Pertama, meningkatkan kualitas manusia dan inovasi di sektor teknologi informasi dengan cara pairing, berpasangan mendatangkan pakar teknologi untuk alih teknologi bersama.

Kedua, memprioritaskan investasi dalam bentuk investasi padat karya yang didukung perbaikan reformasi birokrasi dan pemberantasan korupsi. "Ini akan memberi lowongan kerja untuk masyarakat lokal," kata Anies. 

Sementara itu, Capres nomor urut dua Prabowo Subianto menyebut bahwa jika dana yang dibutuhkan hanya Rp 0,5 triliun, maka yang dibutuhkan adalah kehendak politik. Ia berujar, pabrik harus segera dibangun.

Untuk sumber daya manusianya, Prabowo berujar bakal meningkatkan skill dengan memberi beasiswa pendidikan. “Kita ambil yang terpintar dari Indonesia, kita kirim ke luar negeri, kita bangun Fakultas STEM yang lebih banyak lagi di Indonesia, baru kita rebut teknologi, dan yang penting kehendak politik kita bangun pabrik itu,” ujarnya.

Adapun Capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo mengatakan bahwa Indonesia sudah memiliki industri swasta untuk gawai dan pabriknya berlokasi di Semarang. Harganya pun terjangkau. Menurutnya, produk mereka bisa dimasukkan ke e-katalog dan didukung dengan penugasan dari pemerintah. Cara lainnya, bekerja sama dengan industri brand internasional. "Tapi pabriknya berada di Indonesia," kata dia.

Pilihan Editor: TKN Prabowo-Gibran: Orang Tertawa dengan Hilirisasi Digital karena Belum Tahu..

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus