Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Cerita Kepala BKPM Undang Tesla Hingga VW untuk Investasi Mobil Listrik di RI

Kepala BKPM menjelaskan pemerintah tak hanya mengundang investor global seperti Tesla untuk mengembangkan ekosistem mobil listrik di Indonesia.

4 Maret 2021 | 05.01 WIB

Bahlil Lahadalia tiba di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa 20 Oktober 2019. TEMPO/Subekti.
Perbesar
Bahlil Lahadalia tiba di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa 20 Oktober 2019. TEMPO/Subekti.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menjelaskan pemerintah tak hanya mengundang investor global seperti Tesla untuk mengembangkan ekosistem mobil listrik di dalam negeri. Ia menyebutkan pemerintah juga mengundang produsen lain seperti Volkswagen (VW).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Selain itu, Bahlil menyebutkan Indonesia telah mengantongi rencana investasi dua perusahaan global di industri baterai terintegrasi. Kedua perusahaan itu adalah Contemporary Amperex Technology Co. Ltd (CATL) asal Cina dengan nilai investasi US$ 5,2 miliar dan LG Chem asal Korea Selatan dengan nilai investasi US$ 9,8 miliar.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"BASF dalam proses komunikasi, Tesla dalam proses komunikasi. Kemudian juga VW itu juga dalam proses komunikasi," kata Bahlil dalam MNC Group Investor Forum 2021, Rabu, 3 Maret 2021.

Tesla merupakan perusahaan kendaraan listrik asal Amerika Serikat. Adapun VW merupakan pabrikan otomotif dan BASF adalah perusahaan kimia yang keduanya berasal dari Jerman. Data BKPM menyebutkan, BASF dibidik untuk masuk industri prekursor dan katoda dalam pengembangan baterai kendaraan listrik.

Lebih jauh Bahlil memaparkan, untuk menarik minat para investor, pemerintah Indonesia akan mengurus semua perizinannya. Bahkan, pemerintah juga menjanjikan insentif fiskal mulai dari tax holiday hingga kemudahan impor barang modal dan bahan baku.

Jadi sekarang jika investor yang terkait industri strategis masuk ke Indonesia dan datang ke BKPM, pemerintah akan langsung memberi sejumlah insentif fiskal. "Kita kasih tax holiday, kita kasih master list, kita urus perizinannya. Silakan investor bawa modal, bawa teknologi, sebagian pasar bawa, nanti perizinannya nanti pemerintah lewat BKPM akan mengurus," kata Bahlil.

Namun meski memberi karpet merah bagi para investor tersebut, Bahlil menegaskan, pemerintah Indonesia tetap mengutamakan kepentingan nasional. Ia meminta agar perusahaan nasional ikut dilibatkan dalam proses investasi.

Mantan Ketua Umum Hipmi itu mengaku tidak ingin pengalaman kelam saat pertambangan Freeport terulang. Pasalnya, saat Freeport dibangun pada tahun 1970-an, negara tidak ikut ambil bagian secara maksimal.

Bahlil lalu mencontohkan untuk rencana investasi LG di Indonesia, pemerintah mendorong agar sejumlah BUMN seperti Antam, MIND ID, Pertamina dan PLN ikut bersama-sama dalam tim di LG. Jadi mereka gabung itu. "Begitupun CATL, kita ingin semuanya dapat dan harus menggandeng pengusaha nasional di daerah dan UMKM," katanya.

Ia juga menegaskan investasi yang masuk harus memberikan dampak pemerataan ekonomi bagi daerah di mana investasi itu hadir. "Investasi yang masuk akan memberikan pertumbuhan ekonomi daerah tetapi juga pemerataan pertumbuhan dan ikut besar bersama-sama itu terwujud. Itulah esensi daripada satu investasi yang berkualitas," ujar Bahlil.

Sebelumnya santer diberitakan bahwa Tesla memastikan bakal memproduksi mobil listrik di India dan memupus harapan sejumlah pihak akan rencananya berinvestasi di Tanah Air. Terkait hal ini, Juru Bicara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Pandjaitan, Jodi Mahardi, menyatakan pemerintah akan tetap melobi Tesla. “Dengan Tesla kan dari awal pembicaraannya untuk bidang lain,” ujar Jodi seperti dikutip, Ahad, 21 Februari 2021.

ANTARA

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus