Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Dampak Tulisan Rasis, Toko Ritel H&M Afrika Selatan Diacak-acak

Kelompok tersebut berhasil memasuki toko ritel dan mencuri sejumlah barang.

14 Januari 2018 | 16.41 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Sejumlah orang menyerang toko HM di Afrika Selatan. Penyerangan ini terkait foto produk HM berupa hoodie yang dianggap rasis. Foto tersebut menampilkan anak kecil berkulit hitam menggunakan hoodie bertuliskan 'Coolest Monkey in The Jungle'. instagram.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu toko ritel pakaian H&M di Afrika Selatan diacak-acak oleh sekumpulan orang kulit hitam di kota tersebut. Dalam cuplikan video yang dirilis oleh akun instagram @hollywoodunlocked nampak sekumpulan orang berpakaian merah mengacak-acak berbagai pajangan, rak dan patung model di toko tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dilansir the Guardian hari ini Ahad 14 Januari 2018, aksi protes tersebut dilakukan oleh partai 'radikal', Economic Freedom Fighters (EFF). EFF merupakan kelompok radikal yang dipimpin oleh orang-orang dari sayap pemuda African National Congress.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mereka marah lantaran H&M memajang sebuah gambar pemuda kulit hitam memakai hoodie hijau dengan tulisan "coolest monkey in the jungle", yang diterjemahkan sebagai, "monyet terkeren di hutan".

Sementara itu Reuters juga melaporkan aksi protes tersebut dilakukan di 6 titik toko H&M di provinsi Gauteng, di salah satu pusat ekonomi, Johannesburg berada.

Setelah protes tersebut, H&M Afrika Selatan tak mengeluarkan respon ketika dimintai komentar atas aksi tersebut. Namun dalam situs lokal H&M, telah dimuat ungkapan permintaan maaf dan berjanji akan menarik semua produk serta gambar yang dinilai rasis tersebut.

"Posisi kami sederhana, kami tahu ini salah dan kami memohon maaf yang sedalam-dalamnya," tulisnya.

Juru bicara EFF Mbuyiseni Ndlozi melalui akun twitternya mengatakan permintaan maaf H&M terlalu kecil dan terlambat. Menurut dia, aksi itu merupakan perlawanan atas tindakan rasisme terhadap kulit hitam.

Floyd Shivambu selaku salah satu perwakilan partai EFF juga menuliskan pernyataan dalam akun twitternya bahwa aksi protes tersebut merupakan konsekuensi atas tindakan rasis yang dilakukan oleh H&M.

"Semua orang yang rasional perlu menyetujui bahwa toko tersebut tidak boleh diizinkan beroperasi lebih lanjut di Afrika Selatan," tulis Shivambu.

Sejumlah netizen pun memberikan komentarnya di akun @hollywoodunlocked. Akun @esiasemmanual menuliskan bahwa H&M terlalu kebablasan dalam menggunakan frasa kalimat "monyet terkeren". Akun @_jakotah_ juga menuliskan aksi tersebut harus dijadikan pelajaran bagi H&M.

Di sisi lain tak sedikit pula yang mengkritik aksi kelompok tersebut. Akun @bobbysuave9 misalnya, menyatakan aksi tersebut tak perlu dilakukan dan tidak akan memperbaiki bahkan menghilangkan aksi rasisme.

Sementara akun @msright1003 menyadari bahwa kelompok tersebut mengungkapkan kemarahannya, namun ia menilai aksi merusak berbagai properti di toko tersebut bukan langkah yang tepat.

Pihak kepolisian setempat, South African Police (SAPS) juga mengirim status di twitter bahwa sejumlah kelompok melakukan aksi protes di the East Rand Mall. Kelompok tersebut berhasil memasuki toko ritel dan mencuri sejumlah barang yang ada. Pihak kepolisian SAPS melakukan intervensi dengan menembakkan peluru karet kepada para anggota aksi protes.

 

KARTIKA ANGGRAENI | THE GUARDIAN | REUTERS

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus