Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Ditanya Jokowi, Guru Honorer Sebut Subsidi Gaji untuk Beli Kuota Internet

Jokowi mengundang sejumlah perwakilan pekerja penerima subsidi gaji, termasuk guru honorer ke Istana Negara.

27 Agustus 2020 | 12.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta – Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengundang sejumlah perwakilan pekerja penerima bantuan subsidi upah (BSU) ke Istana Negara pada hari ini, Kamis, 27 Agustus 2020. Sekitar 20 pekerja yang berasal dari latar belakang berbeda hadir secara fisik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Hari ini komplet, ada pekerja honorer, termasuk guru honorer, damkar (pemadam kebakaran) honorer, karyawan hotel, tenaga medis perawat, petugas kebersihan, komplet,” kata Jokowi dalam konferensi virtual, Kamis, 27 Agustus 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam pertemuan itu, Jokowi sempat menanyai dua pekerja yang hadir dan telah menerima pencairan subsidi gaji tahap I. Keduanya masing-masing berprofesi sebagai guru honorer di sebuah sekolah di DKI Jakarta dan perawat di RS Mitra Keluarga Kelapa Gading.

“Kalau boleh tahu, bantuan itu mau dipakai buat apa? Kalau boleh tahu saja, kalau enggak juga enggak apa-apa,” tutur Jokowi.

Seorang guru honorer perempuan yang tak menyebutkan namanya itupun mengaku akan memanfaatkan subsidi gaji untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Bantuan itu juga akan dia manfaatkan untuk membeli kuota internet, buat mengajar siswanya yang belajar dari rumah secara daring.

“Dengan adanya pandemi, ada perubahan cara belajar-mengajar. Segala kegiatan dilaksanakan di rumah. Penambahan (subsidi gaji dari pemerintah) mungkin untuk biaya operasional, untuk membeli kuota internet,” katanya.

Jokowi sejurus kemudian langsung menimpali. “Membeli kuota? Nggih. Makasih,” katanya

Sedangkan seorang perawat yang bekerja di RS Mitra Keluarga bercerita bakal memanfaatkan subsidi gaji itu untuk membayar jasa transportasi. “Untuk transportasi, karena sekarang mahal,” ucapnya. Ia menyebut, selama pandemi, perusahaannya telah memotong gaji karyawan karena likuiditas rumah sakit ikut terimbas pelemahan ekonomi.

Pada kesempatan itu, Jokowi juga menjelaskan, akibat pandemi corona, 215 negara mengalami gangguan kesehatan dan ekonomi. Kondisi ini pun memukul perusahaan kecil, menengah, hingga besar. Bahkan, likuiditas pemerintah daerah dan pemerintah pusat diakui turut goncang.

“Keadaan ini semua enggak ada yang menghendaki. Tapi ini sebuah cobaan dan ujian,” katanya. Jokowo yakin, pada Desember hingga Januari mendatang, setelah vaksin Covid-19 diproduksi, masyarakat akan segera memperoleh imunisasi dan problem perekonomian bakal teratasi.  “Problem akan mulai akan selesai dan kita akan kembali normal,” tuturnya.

Jokowi hari ini meluncurkan bantuan subsidi gaji kepada 15,7 juta pekerja yang tercatat sebagai peserta BP Jamsostek dengan upah di bawah Rp 5 juta. Pada tahap pertama ini, pencairan diberikan kepada 2,5 juta orang yang datanya telah divalidasi.

Masing-masing penerima akan memperoleh bantuan senilai Rp 600 ribu per bulan dari pemerintah. Bantuan diberikan untuk  empat bulan dengan pencairan selama dua kali. Dengan begitu, dalam sekali pencairan, penerima BSU akan mendapatkan insentif sebesar Rp 1,2 juta. Sebanyak 15,7 juta pekerja akan menerima bantuan pencairan tahap pertama selambat-lambatnya akhir September 2020.

Francisca Christy Rosana

Francisca Christy Rosana

Lulus dari Universitas Gadjah Mada jurusan Sastra Indonesia pada 2014, Francisca mulai bergabung di Tempo pada 2015. Kini ia meliput untuk kanal ekonomi dan bisnis di Tempo.co.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus