Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Ditarget Akhir Maret, Tol Solo - Ngawi Kebut Pembebasan Lahan

Proyek pembangunan jalan tol Solo - Ngawi - Kertosono ruas Solo - Ngawi ditargetkan selesai pada akhir Maret 2018.

6 Februari 2018 | 14.42 WIB

Image of Tempo
material-symbols:fullscreenPerbesar
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menghadiri Festival Jalan Tol ruas Ngawi - Kertosono di Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Sabtu sore, 6 Januari 2018. Kegiatan yang diikuti sekitar 4.200 warga ini sebagai upaya sosialisasi menjelang dioperasikannya ruas jalan sepanjang 49,5 kilometer antara Ngawi - Wilangan, Nganjuk.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, SOLO – Proyek pembangunan jalan tol Solo - Ngawi - Kertosono ruas Solo - Ngawi ditargetkan selesai pada akhir Maret 2018. Pekerjaan ruas tol tersebut hingga kini masih dalam proses membebaskan lahan tambahan untuk sekitar 20 oprit overpass (timbunan tanah di ujung bibir jembatan penyeberangan di atas jalan tol).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Proses pembebasan lahannya sedang dikebut. Semoga dalam pekan ini bisa selesai. Untuk pengerjaan opritnya hanya butuh waktu sekitar 1 - 1,5 bulan,” kata Direktur Utama PT Solo Ngawi Jaya (SNJ) David Wijayatno, pada Selasa, 6 Februari 2018. PT SNJ adalah pemegang konsesi jalan tol ruas Solo - Ngawi. Jalan tol Solo - Ngawi, sepanjang 90,25 kilometer, memiliki 62 overpass.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Infrastruktur jalan utama (main road) dan 62 overpass itu sudah selesai dibangun. Karena ada perubahan aturan dari pusat ihwal kemiringan tanjakan overpass (dari 10 persen menjadi 5 persen agar lebih landai), maka dibutuhkan lahan tambahan untuk opritnya. Total lahan tambahan yang dibutuhkan untuk 62 overpass itu sekitar 50 hektare (terdiri dari sekitar 1.600 bidang).

Sementara menunggu proses pembebasan lahan tambahan untuk oprit overpass, David mengatakan, proyek pembangunan tol Solo - Ngawi - Kertosono tinggal menyelesaikan beberapa sentuhan akhir (finishing). “Tinggal menyiapkan rambu, marka, dan lain-lain. Kalau main roaddan rest area sudah rampung,” kata David.

Selama proses pengerjaan tahap akhir jalan tol Solo - Ngawi berlangsung, David berujar, pihaknya akan memperketat masuknya kendaraan yang masuk melalui jalur-jalur tikus. Salah satu caranya dengan memasang portal-portal. “Ini juga demi keselamatan, jangan sampai terjadi kecelakaan,” kata David.

Jalur-jalur tikus di sekujur Tol Solo - Ngawi itu sebagai penyeberangan darurat bagi warga sekitar karena overpass belum dapat dilalui. “Kalau jalan tol sudah dioperasikan harus steril. Mau menyeberang harus lewat overpass atau underpass,” kata General Manager Teknik PT SNJ, Aryo Gunanto.

David menambahkan, kapasitas jalan tol Solo - Ngawi bisa menampung 30.000 kendaraan. Namun, pada masa awal operasional, jumlah kendaraan yang melintas akan dibatasi maksimal sebanyak 10.000 unit. “Pada tahap pertama, gerbang masuknya dari Kartasura (Sukoharjo), Solo, Karanganyar, Sragen, dan Ngawi. Nanti pada tahap kedua akan ada tiga tambahan gerbang,” kata David.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus