Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Plt Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Jarot Widyoko mengatakan progres konstruksi pembangunan Bendungan Bener di Purworejo, Jawa Tengah mencapai 26 persen.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jarot menjelaskan, Bendungan Bener dibangun sejak Oktober 2018 dan ditargetkan akan selesai Desember 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pembangunan bendungan Bener merupakan bagian dari pembangunan 61 bendungan dari 2015 hingga 2025 yang menambah jumlah tampungan air yang dibangun Kementerian PUPR. Proyek bendungan PUPR untuk mendukung ketahanan pangan dan air di Jawa Tengah.
Menurut Jarot, Bendungan Bener memiliki tampungan sekitar 92 juta meter kubik yang mampu mengairi lahan irigasi seluas 15.519 hektar.
“Selain itu juga dapat menyuplai air baku untuk keperluan rumah tangga, kota dan industri sebesar 1.500 liter per detik ke 3 Kabupaten, yakni Purworejo, Kebumen dan Kulon Progo, termasuk Bandara YIA," kata Jarot dalam keterangan tertulis yang diterima pada Minggu, 4 Juni 2023.
Bendungan Bener berpotensi menyuplai energi listrik 10 MW dan mereduksi debit banjir dari 584 meter kubik/detik menjadi 178 m3/detik (70 persen) pada debit banjir kala ulang 25 tahun (Q25).
Selanjutnya: PUPR meminta desain engineering dan arsitektur Bendungan dievaluasi
Kemudian untuk fungsi lainnya adalah dalam hal perikanan, pariwisata dan konservasi DAS Bogowonto di bagian hulu. Jarot menerangkan, saat ini tengah dilakukan upaya percepatan teknis konstruksi.
"Saat ini sudah tidak ada kendala berarti dari segi teknis dan lahan. Untuk pengadaan lahan sudah 95 persen dan terus proses penyelesaian," ujarnya.
Sementara itu, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono pada Jumat, 2 Juni 2023 kemarin sempat melakukan peninjauan terhadap pembangunan Bendungan Bener di Purworejo, Jawa Tengah.
Dalam kunjungannya tersebut, Basuki menyampaikan kepada kontraktor dan konsultan pengawas untuk terus meningkatkan kualitas pekerjaan yang baik dan rapi mulai dari desain hingga pelaksanaan.
“Perhatikan aspek kualitas dan keberlanjutan lingkungan. Tolong dievaluasi desain engineering dan arsitekturnya, sehingga tidak ada desain yang berlebihan (overdesign). Pekerjaannya yang rapi, sisa material ditata baik,” kata Basuki.
Pilihan editor: Dua Saluran Irigasi di Nabire dan Keerom Pasok Air untuk Ribuan Hektare Lahan Pertanian
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini