Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Dua kali dalam sebulan

Indonesia dalam waktu 15 hari telah menaikkan harga minyaknya dua kali, konperensi opec di karakas tak berhasil memutuskan harga baru. (eb)

5 Januari 1980 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KONPERENSI OPEC di Karakas tak memutuskan kenaikan harga baru. Namun kejar-mengejar harga ternyata terjadi dengan cepatnya, selepas konperensi. Baru sehari Menteri Pertambangan dan Energi kembali dari sidang di Karakas, Pertamina mengumumkan kenaikan harga minyaknya lagi, yang berlaku mulai 1 Januari 1980 ini. Dalam waktu hanya 15 hari, Indonesia telah menaikkan harga minyakya dua kali. Tak heran kalau Menteri Subroto mengatakan, bahwa Indonesia akan terus mempelajari perkembangan harga minyak yang ditetapkan di pasaran internasional. Kalau pada 17 Desember lalu harga minyak Indonesia yang memiliki 13 jenis itu bervariasi antara US$24 paling rendah untuk jenis Klamono. U$25,50 pe r barrel untuk jenis Minas Cruda dan US$27,90 untuk jenis seperti Katappa dan Arjuna, maka sejak 1 Januari ini harga Klamono akan naik menjadi US$25,45 per barrel. Sedang harga tertinggi mencapai US$30,75 per barrel. Jenis Sumatran Light Crude atau Minas Crude yang menjadi patokan harga minyak Indonesia naik dari US$25,50 -- US$27,50 per barrel. Sampai kapan kenaikan itu akan berubah lagi, belum terdengar keterangan dari pihak resmi. Menteri Pertambangan dan Energi Prof. Subroto sendiri, setelah melapor kepada Presiden Soeharto tentang hasil-hasil konperensi OPEC di Karakas 27 Desember lalu, belum mengeluarkan keterangan pers. Tapi, seperti yang sudah-sudah, kenaikan harga itu bisa saja terjadi setiap kuartal. Dengan begitu sebelum ke-13 anggota OPEC berkumpul di Taif April nanti -- kalau sidang istimewa itu benar terjadi -- Indonesia dan banyak anggota OPEC lainnya bisa dipastikan akan menaikkan harga minyaknya lagi. Dan untuk menutup perbedaan harga yang makin melebar itu, tak bisa lain Arab Saudi harus mengatrol harga minyaknya lagi. Maka dugaan bahwa Ryadh akan mengumumkan kenaikan harga minyak Arabian Ligh dengan US$2 per 1 Februari, mungkin akan terjadi lebih cepat dari itu. Apa artinya kenaikan itu bagi Indonesia? Tak lain adalah makin besarnya dana-dana pembangunan. DPP Golkar meramalkan RAPBN 1980/1981 nanti akan bisa mencapai 9,938 trilyun rupiah. Suatu kenaikan yang cukup besar dibandingkan dengan APBN yang sekarang masih berjalan. Angka yang diajukan para teknokrat Golkar itu tampaknya mendekati kebenaran. Seorang bekas pejabat tinggi ekonomi, ketika ditanya, memperkirakan RAPBN 1980/1981 ini akan mencapai Rp 10 trilyun, kenaikan Rp 3 trilyun dari RAPBN 1979/1980. Kalau benar demikian, adalah uang dari ekspor minyak yang memungkinkan tercapainya dana sebanyak itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus