Ekspor limbah cv electronic

POTONGAN-potongan kayu sisa kusen, daun pintu, dan atap rumah kini tak lagi dibuang percuma. CV ELectronic di Sumbawa Besar sudah sejak empat bulan lalu mengolahnya lalu menghasilkan produk baru yang bisa dijadikan komoditi ekspor. Caranya, potongan kayu itu disambung-sambung dengan menggunakan lem perekat, hingga jadilah tegel kayu berukuran 30 X 30 cm dan 48 X 48 cm. Ternyata tegel-tegel itu laku ditawarkan ke Singapura dan mendatangkan dolar bagi CV Electronic. Dalam sebulan perusahaan ini mengekspor dua kontainer tegel kayu dengan tujuan Sen Fong Timber PTE Singapore. Harga yang disepakati adalah US$ 600 per meter kubik. Dari satu kali ekspor (setiap kontainer berisi 25 ribu meter kubik), CV Electronic bisa mengantongi 30 ribu dolar. "Permintaan pasar cukup banyak. Tinggal kemampuan kita untuk memenuhinya," kata I Made Supartha, Direktur Electronic. Namun biaya mengolah sisa kusen hingga bisa menjadi tegel kayu tidaklah kecil. Investasi untuk pembelian mesin dan mendirikan bangunan pabrik menghabiskan Rp 500 juta. Karena itu Supartha -- yang mempekerjakan 80 karyawan -- tidak khawatir akan ada pesaing baginya di Sumbawa Besar. "Tak banyak orang yang mau berusaha dengan modal besar tapi keuntungannya kecil," katanya.