Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Kembali ke aekgodang

Dengan pesawat cassa, rute penerbangan medan-aekgodang mulai aktif, setelah sembilan tahun tak berfungsi. pt sabang merauke raya air charter akan menangani dengan subsidi dari pemda tapanuli selatan.

15 Agustus 1992 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MEL0MPAT pesawat Cassa dari penerbangan perintis yang dulu pernah menghubungkan Medan-Aekgodang (dekat Padangsidempuan, Tapanuli Selatan) mulai aktif kembali sejak Jumat pekan silam. Rute sejauh 483 kilometer ini bisa ditempuh 1 jam 20 menit. Ongkosnya Rp 98.950. Peresmian 3 Agustus lalu oleh Gubernur Sumatera Utara, Raja Inal Siregar, ditanda pula dengan penerbangan gratis mengelilingi Padangsidempuan. Dengan kehadiran Cassa, lapangan terbang perintis Aekgodang harus diaktifkan lagi setelah sembilan tahun tak berfungsi. Adalah PT Sabang Merauke Raya Air Charter (SMAC) yang pernah mengoperasikannya dulu selama 1,5 bulan. "Penumpangnya sangat sedikit dan tak pasti," kata Manajer Niaga MAC, Sani Sembiring, kepada TEMPO. Sejak itu, lapangan berlandas pacu 1.000 x 23 meter ini telantar dan ternak berkeliaran di sana. Agar ternak itu tidak mengganggu penerbangan Cassa, Gubernur Raja Inal mengimbau penduduk agar menertibkannya. Sekarang, SMAC tak usah terlalu pusing karena Pemda Tapanuli Selatan menangani angkutan darat Aekgodang-Padangsidempuan pp. Bahkan menanggung empat kursi dari sembilan kursi Cassa yang tersedia. Tiga kursi lagi dijamin oleh pengusaha lokal. "Jadi, kalaupun tak ada penumpang, kami disubsidi tujuh kursi," kata Sani. Dan itu subsidi penuh selama tiga bulan. "Kami hanya menyediakan pesawat," ujar Sani. Setelah itu, barulah semuanya ditangani SMAC. Sani yakin, kini prospek penerbangan Cassa yang tiga kali dalam seminggu itu (Senin, Rabu, Sabtu) cukup cerah. Maklum, penduduk Tapanuli Selatan lumayan penghasilannya. Dan bila rute Medan-Aekgodang kebetulan sepi, Cassa bisa mengambil rute Medan-Pinangsori yang tak jauh dari Sibolga. Untuk itu, lapangan Pinangsori, yang juga sembilan tahun tidak berfungsi, tentu harus dihidupkan. Setidaknya perlu sedikit kucuran biaya, yang mungkin bisa disediakan oleh swasta.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus