Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Gaet Investasi ke Jawa Barat, Ridwan Kamil: Saya Sudah Kayak Sales Bolpoin

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan berupaya mempertahankan provinsinya sebagai yang penyumbang ekspor dan investasi untuk Indonesia.

26 Januari 2021 | 18.14 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil, investor tertarik memilih Jabar untuk berinvestasi karena Jabar memiliki kelebihan di bidang infrastruktur yang mumpuni dan produktivitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang tinggi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil alias Kang Emil mengatakan berupaya mempertahankan provinsinya sebagai yang paling banyak menyumbang ekspor dan investasi untuk Indonesia. Dari sisi investasi, ia mengatakan terus mempromosikan Jawa Barat, guna menggaet investor potensial ke wilayahnya.

"Saya itu melaksanakan apa yang Pak Kepala BKPM suruh, 'Pak Gubernur pokoknya lu jualan seheboh-hebohnya', jadi saya praktikkan mempromosikan Jawa Barat pokoknya saya sudah kayak sales bolpoin saja, ke mana ada orang yang kelihatannya punya potensi saya dekati, saya ajak makan, saya fasilitasi, saya lakukan banyak hal," ujar Emil dalam webinar, Selasa, 26 Januari 2021.

Dari upaya itu, dia bersyukur ada dua hasil yang bisa dibanggakan Jawa Barat. Pertama, kata dia, Jawa Barat bisa menyumbang ekspor cukup banyak yaitu 16 persen dari ekspor nasional. Kedua, menjadi provinsi dengan jumlah investasi masuk yang paling tinggi, yaitu sekitar Rp 120 triliun di 2020.

Berdasarkan survei yang dilakukannya, ia mengatakan ada dua alasan utama investor senang berinvestasi di Jawa Barat. Antara lain lantaran dianggap memiliki infrastruktur yang lebih baik dari daerah lain. Khususnya, dengan hadirnya Pelabuhan Patimban di utara Jawa Barat baru-baru ini.

"Saya banyak pertanyaan dari duta besar ingin kerja sama karena di Ppatimban berada di wilayah metropolitan rebana sebuah kawasan baru di mana akan ada 13 kota industri baru yang sedang kita konsepkan. Kota industri itu konsepnya harus bukan hanya kumpulan pabrik tapi menjadi pusat peradaban manusia," ujar Ridwan.

Kawasan metropolitan Rebana itu, kata Emil, akan melengkapi dua kawasan metropolitan terdahulu, yaitu kawasan Bogor-Depok-Bekasi dan kawasan Bandung Raya. Dari 13 kota industri yang rencananya dibangun di wilayah Rebana, ia mengatakan ada tiga kota yang sudah melaksanakan peletakan batu pertama, antara lain Patimban dan kota petrokimia di Balongan, Jawa Barat.

Di samping infrastruktur yang sudah baik, Kang Emil mengatakan investor senang menanam duit di Jawa Barat lantaran produktivitas masyarakatnya yang dianggap paling baik se-Indonesia. Sehingga, menurut dia, isu upah tidak melulu jadi nomot satu dalam struktur biaya perusahaan.

"Tapi juga produktivitas. Ada yang pernah pindah dari Jawa Barat mereka balik lagi karena produktivitasnya hanya 60 persen dari apa yang kami kerjakan di Jawa Barat," ujar Ridwan Kamil.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus