Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Gaya Raffi Ahmad, Kaesang Pangarep, dan Yusuf Mansur Pom-pom Saham di Medsos

Seleb Raffi Ahmad, putra Presiden Jokowi Kaesang Pangarep, dan ustad Yusuf Mansur turut pom-pom atau merekomendasikan saham di akun media sosial.

7 Januari 2021 | 08.42 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Raffi Ahmad di Nihi Sumba/Instagram - raffinagita1717

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sederet tokoh atau influencer ternama turut pom-pom atau merekomendasikan saham di akun media sosial, antara lain artis Raffi Ahmad, anak Presiden Joko Widodo Kaesang Pangarep hingga ustad Yusuf Mansur. Kehadiran mereka dengan mempromosikan membuat harga saham emiten tertentu melejit.

Dikutip dari laman id.investing.com pada Rabu, 6 Januari 2021, istilah pom-pom adalah tindakan yang dilakukan oleh individu atau kelompok dengan cara mengajak orang lain untuk membeli atau menjual saham pada waktu tertentu.

Raffi dalam unggahan Instagram miliknya @raffinagita1717, mengaku baru pertama kali menginvestasikan tabungannya di dunia saham dan langsung membagikan pengalaman kepada pengikutnya (followers).

"Baru pertama kali belajar dan gw sharing sama kalian biar pada bisa nambah rezeki di 2021," tulis Raffi dalam caption unggahan Instagram seperti dikutip Bisnis, Rabu (6/1/2020).

Presenter berusia 33 tahun ini menegaskan bahwa saat ini ia tengah melirik saham milik PT M Cash Integrasi Tbk dengan kode saham MCAS. Ia terkejut nilai sahamnya melejit naik 20 persen menuju 30 persen.

"M Cash ini perusahaan yang bergerak di bidang IT. Uang yang gue taruh kurang lebih selama baru 2-3 minggu sudah naik 20 persen menuju 30 persen. Gila, gokil banget," ucapnya.

Sama halnya dengan putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep. Dia turut memberikan cuitan terkait kenaikan saham. Dalam cuitan di akun Twitter miliknya @kaesangp, pria berusia 26 tahun ini membagikan beberapa gambar yang memperlihatkan kenaikan saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS).

Kaesang mencuit kenaikan saham PGAS yang naik 1,95 persen atau 30 poin menjadi Rp1.570. "Akankah?" cuit Kaesang pada Selasa, 5 Januari 2021.

Bukan hanya mencuitkan saham PT PGAS Tbk, Kaesang membagikan gambar kenaikan saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang mencapai 5,94 persen atau 130 poin menjadi Rp2.320. "Saya belom tambah udah ditinggal naik," tulisnya.

Tak mau ketinggalan, pendakwah ustad Yusuf Mansur turut meramaikan pasar modal di media sosial miliknya. Ia mengunggah pemberitaan terkait saham perusahaan konstruksi BUMN, yakni PT Waskita Karya Tbk (WSKT).

Dalam unggahan Instagram @yusufmansur, pada Selasa, 5 Januari 2021, ia memberikan respon positif Waskita Karya yang menandatangani kontrak energi baru terbarukan (EBT) dengan nilai Rp 12 triliun.

"Sekali lagi, ini bukan soal cuan dari dagang saham. Pegangin aja sih. Ini soal keberpihakan, dukungan, terhadap BUMN. Dan agar BUMN ya jd riil milik kawan-kawan sebagai investor," tulisnya pada Selasa, 5 Januari 2021.

Tak berhenti di sana, Selasa, 5 Januari 2021, ustad Yusuf Mansur mengunggah foto berisi kinerja emiten tambang PT Vale Indonesia Tbk. UYM merekomendasikan agar pengikutnya membeli saham emiten berkode INCO tersebut.

"Postur INCO. Bismillaah. Kita bisa beli dah. Geser2. Bisa. Bisa. Bisa. Kun fayakuun. Kalo ga bisa skrg, saya dan kita semua, lakuin di 2024, hehehe. Skrg, belajar dulu. Siap2 dg lsg action. Se little bit kayak gimana pun, do an action. Salah satunya ya belajar2 beli saham," tulis ustad Yusuf Masyur.

Sebelumnya, Direktur Perdagangan dan Penilaian Anggota Bursa BEI Laksono Widodo mengatakan di satu sisi otoritas bursa menyambut baik kehadiran para pemberi pengaruh (influencer) di pasar modal namun tetap ada beberapa hal yang harus didiskusikan.

“Namun [BEI] juga perlu mengingatkan mereka [influencer] akan tanggung jawab moral mereka untuk para pengikutnya dan kemungkinan potensi tuntutan hukum dari para pengikut apabila ada yang merasa dikecewakan,” kata Laksono, Selasa, 5 Januari 2021.

Untuk menjaga praktik transaksi di pasar modal berjalan sesuai jalurnya, otoritas bursa bakal mengajak para tokoh publik tersebut berdiskusi. Bagi tokoh publik yang belum pernah mengikuti sekolah pasar modal (SPM) pun dianjurkan mengikuti program tersebut. Adapun, ajakan membeli saham yang dilakukan oleh influencer juga menimbulkan kekhawatiran terjadinya aksi perdagangan dengan orang dalam (insider trading).

BISNIS

Baca juga: Pasca Kaesang Pangarep Cuit Saham ANTM, Antam Tegaskan Tak Pakai Influencer

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus