Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk. merelokasi Gerbang Tol Cikarang Utama yang semula berada di KM 29 ke KM 70 Jalan Tol Jakarta - Cikampek (GT Cikampek Utama). Pemindahan gerbang tol ini sejalan dengan perubahan tarif yang dilakukan tanggal 23 Mei 2019.
Baca juga: Mudik 2019, Waspada 5 Titik Rawan Kejahatan Jalur Lintas Sumatera
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bagi pengguna Jalan Tol cluster 1 (Jakarta - Cikampek, Cikampek - Palimanan, Cikampek - Purwakarta - Padalarang, Padalarang - Cileunyi, Soreang - Pasir Koja) menuju ke arah Selatan (Bandung) maupun ke arah Timur (Palimanan) juga melakukan antrian saat transaksi pembayaran di GT Cikarang Utama.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
General Manager Jasa Marga Cabang Jakarta-Cikampek Raddy R. Lukman mengatakan dengan terkoneksinya jalan tol maka perlu dilakukan distribusi beban seiring meningkatnya traffic kendaraan yang akan melintas.
"130.000 kendaraan aja sudah nggak cukup lewat gerbang tol Cikarang Utama apalagi potensinya disini perkiraan kita 150.000 pada saat puncaknya dibandingkan tahun lalu sementara area nggak mungkin ditambah maka menjelang lebaran harus segera pindah," tuturnya dalam peninjauan relokasi Gerbang Tol Cikampek Utama dan gerbang tol Kalihurip, Senin, 20 Mei 2019.
Raddy menambahkan bahwa Gerbang Tol Cikarang Utama ini jumlah lajurnya per arah ada 15 lajur ke arah timur dan 15 lajur ke arah Jakarta dengan total 30 lajur, untuk mengantisipai sistem satu arah maka pihaknya menyiapkan untuk masing-masing arah 6 reversible jadi maksimal per arah dapat menggunakan 21 gardu.
"Selain itu kita khawatir dengan perilaku masyarat akan terjadi penumpukkan maka kami tambah lagi di sana satelit-satelit yang bisa kita manfaatkan akan tambah 7 jadi kita bisa 28 gardu walaupun diatas kertas 21 cukup, antisipasinya berlapis," ujarnya.
BISNIS