Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Gojek akan mengembangkan layanan pembayaran elektronik Go-pay untuk sejumlah transaksi lain di luar sistem pembayaran transportasi online tersebut. "Gojek akan dibuka untuk pembayaran lain. Akan ada informasi menarik dalam waktu cepat (untuk meluncurkan layanan Go-pay untuk pembayaran transaksi lain)," kata CEO Gojek Nadiem Makarim.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Nadiem, sejauh ini layanan Go-pay hanya bisa digunakan untuk transaksi seperti membayar tarif driver Gojek, membeli pulsa dan layanan lainnya yang ada di aplikasi. Namun, kata Nadiem, dalam waktu dekat pihaknya akan mengembangkan layanan uang elektronik yang ada di aplikasi Gojek agar bisa melakukan transaksi di luar aplikasi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut dia, sekarang di Indonesia sedang ada perang dalam sistem transaksi dari tunai ke elektronik. Bahkan, dampak dari perubahan tersebut, sektor ril mengalami imbasnya. "Cukup parah (dampaknya di sektor ril), yang masih tumbuh sehat hanya makanan. Itu pun yang di luar mall," ujarnya. "Yang lagi hot bisnis Fintech (Financial Tekhnologi)."
Nadiem menuturkan pertumbuhan Gojek mengalami anomali. Namun, hingga saat ini ada 20 juta pengguna aktif Gojek, yang menggunakan aplikasi ini. Dari jumlah pengguna aktif tersebut, 55 persen telah menggunakan pembayaran elektronik menggunakan Gopay.
"Total ada 500 ribu mitra Gojek, dan ada 100 ribu outlet UMKM di industri makanan yang terjangkau," ujar Nadiem.
IMAM HAMDI