Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Greenpeace Sebut Anak Muda Paling Terdampak Krisis Iklim

Krisis iklim sudah terjadi saat ini dan akan semakin besar dan semakin berdampak di masa depan.

17 Desember 2023 | 02.23 WIB

Aktivis lingkungan melakukan aksi Global Climate Strike di jalanan Kota Bandung, Jawa Barat, 15 September 2023. Aksi ini merupakan sebuah gerakan global yang mengajak seluruh masyarakat, terutama anak-anak muda, untuk menyuarakan tuntutan pada pemerintah dan perusahaan-perusahaan besar agar lebih serius dalam mengatasi krisis iklim akibat industrialisasi yang membabat hutan-hutan tropis di Indonesia dan di tempat lain. Suhu global saat ini lebih tinggi 1,5 derajat celsius sebelum masa industrialisasi secara masif. TEMPO/Prima Mulia
Perbesar
Aktivis lingkungan melakukan aksi Global Climate Strike di jalanan Kota Bandung, Jawa Barat, 15 September 2023. Aksi ini merupakan sebuah gerakan global yang mengajak seluruh masyarakat, terutama anak-anak muda, untuk menyuarakan tuntutan pada pemerintah dan perusahaan-perusahaan besar agar lebih serius dalam mengatasi krisis iklim akibat industrialisasi yang membabat hutan-hutan tropis di Indonesia dan di tempat lain. Suhu global saat ini lebih tinggi 1,5 derajat celsius sebelum masa industrialisasi secara masif. TEMPO/Prima Mulia

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Juru kampanye hutan Greenpeace Asia Tenggara, Iqbal Damanik, mengatakan anak muda saat ini atau generasi Z merupakan generasi yang paling terdampak dari krisis iklim.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Anak muda ini kan sebenarnya adalah generasi yang paling terdampak terhadap krisis iklim, karena krisis iklim sudah terjadi saat ini dan akan semakin besar dan semakin berdampak di masa depan,” ujar Iqbal ketika ditemui usai acara Budget Literacy Forum di UPN Veteran, Jakarta, Sabtu, 16 Desember 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Menurut Iqbal, generasi yang didominasi anak muda ini perlu meningkatkan kesadaran diri terhadap isu ini. “Jadi kalau tidak bergerak dan tidak peduli pada krisis iklim, maka mereka lah yang paling terdampak. Karena mereka yang paling terdampak, maka mereka harus segera bersuara kepada pemerintah,” tuturnya. 

Iqbal mengatakan pemerintah merupakan lembaga yang mengambil dan menentukan kebijakan untuk mengatasi krisis iklim. “Termasuk berkomitmen untuk meletakkan anggaran hijau di dalam APBN,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA), Misbah Hasan, mengungkap tiga krisis lingkungan yang mengancam masa depan bumi dan manusia (triple planetary crisis), di mana salah satunya adalah perubahan iklim.

Sementara dua krisis lainnya yakni polusi dan kerusakan lingkungan, serta hilangnya keanekaragaman hayati. Menurut Misbah, ketiga krisis ini saling berkaitan dan memiliki dampak satu sama lain. 

“Oleh karenanya, diperlukan suatu pendekatan holistik dan terintegrasi yang mampu menangani ketiga masalah tersebut untuk memastikan masa depan yang berkelanjutan,” kata dia.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus