Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Halo, Bang Prapto

Gubernur R. Soeprapto mengadakan wawancara langsung dengan warga kota DKI Jakarta lewat radio Elshinta dalam acara Citra Pemuda Jakarta. Untuk menyerap aspirasi kawula muda agar berperan dalam pembangunan.(md)

7 September 1985 | 00.00 WIB

Halo, Bang Prapto
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
MISALKAN Anda seorang pemuda yang sedang naik mobil di jalan. Mendadak seorang cewek cantik menyalip. Apa yang Anda lakukan? "Kalau tidak ada pengendalian diri, hati pasti panas dan lalu ngebut. Tapi jika sadar akan akibatnya yang berbahaya, kita tidak akan tancap gas. Inilah contoh adanya disiplin diri." Yang menjawab itu Soeprapto, 61, gubernur Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta Raya. Jawaban itu disampaikannya lewat radio Elshinta, beberapa pekan silam, dalam acara "Citra Pemuda Jakarta". Lewat acara yang dimulai sejak Januari 1985 itu, Gubernur Soeprapto menjawab pertanyaan para warga kota. "Inilah media paling efektif untuk berdialog dengan segenap warga Jakarta," kata Soeprapto. Acara tersebut disiarkan dua minggu sekali, pada Jumat malam - pukul 20.15 hingga 21.00. Acara tetap seperti itu, gubernur menjawab pertanyaan warga kota lewat radio swasta, agaknya baru sekali ini dilakukan. Ide untuk mengobrol dengan warganya lewat radlo itu, menurut Soeprapto, di lakukan dalam usaha memanfaatkan semua jalur media yang langsung berhubungan dengan masyarakat. "Tugas pemerintah daerah adalah mengelola rumah tangga daerah. Dan itu tidak cukup dilakukan hanya dengan duduk di belakang meja. Saya juga harus menyerap aspirasi yang berkembang di masyarakat," ujar Soeprapto. "Itu memang ide Pak Soeprapto sendiri," tutur Andy Rustam, 33, general manager radio swasta niaga Elshinta. Menurut dia, Gubernur Soeprapto mungkin sekali terkesan dengan hasil wawancaranya dengan Elshinta mengenai demam breakdance Desember tahun lalu, hingga waktu itu wawancara kemudian diteruskan dengan obrolan. Soeprapto mengusulkan: Karena tahun 1985 ditetapkan sebagai Tahun Pemuda Internasional, sebaiknya ada acara tetap dengan kaum muda di Elshinta. Usul diterimia. Maka, mulai 11 Januari 1985, acara yang "dipersembahkan khusus bagi anak muda Jakarta untuk meningkatkan peranannya daldm pembangunan nasional" mulai mengudara. Mula-mula pertanyaan yang diajukan disusun oleh Elshinta sendiri. Setelah berjalan sekitar dua bulan, muncul surat pertanyaan dari warga Jakarta, kebanyakan dari kalangan muda-mudi. Ternyata, peminat cukup banyak. Dalam tempo dua minggu, rata-rata surat yang masuk sekitar 20 lembar. Surat-surat ini diseleksi, disarikan atau digabung, diketik rapi, lalu diajukan langsung kepada Soeprapto dalam rekaman wawancara di kantor Gubernur. "Jadi, jawabannya spontan," kata Andy Rustam. Menurut Andy, jarang sekali pertanyaan yang tidak lolos seleksi. Misalnya surat dari seorang warga yang tinggal di Kebayoran Lama, yang merasa terganggu atas bau yang tersebar dari kandang kambing tetangga yang terletak di depan rumah. Warga itu menanyakan kepada Gubernur, bagaimana mengatasi masalah ini, karena tegurannya pada pemilik kambing tidak digubris. "Rasanya kok kurang sreg kalau pertanyaan itu kami sampaikan kepada Gubernur. Sebetulnya itu 'kan bisa diselesaikan di tingkat RT," kata Andy. Ada juga pertanyaan yang tidak dijawab oleh Soeprapto. Misalnya kasus sengketa tanah. Gubernur langsung menyarankan agar masalah itu dibawa ke instansi yang berwenang, dinas agraria misalnya. Pertanyaan dari kawula muda beraneka ragam: dari masalah sehari-hari, seperti soal sampah, penghapusan becak, dan perkawinan antarsuku, sampai soal yang "tinggi", seperti "bagaimana mewujudkan identitas pemuda yang murni". Mereka menyebut Soeprapto dengan panggilan "Bang" atau "Pak". Cara Soeprapto menjawab cukup santai meski terkadang - kalau pertanyaannya abstrak - jawabannya kering. Namun, secara keseluruhan acara ini cukup menarik, terutama kalau pertanyaannya bersifat pribadi. Misalnya, waktu seorang remaja putri menanyakan bagaimana cara mengatasi gangguan para pemuda setiap kali ia melewati gang menuju rumahnya. "Saya tertarik untuk menjawab karena itu masalah masyarakat. Saya tidak menasihati tapi mencarikan jalan keluar yang paling tepat," kata Soeprapto. Mengapa Gubernur Soeprapto memilih Elshinta? "Ya, karena hanya Elshinta yang secara kontinu menghubungi saya," jawab Soeprapto. Beberapa radio lain, secara insidentil, memang mengadakan tanya jawab dengan Gubernur, antara lain RRI dan radio Prambors. Buat Elshinta, yang berdiri sejak 1967, acara ini jelas mengangkat prestisenya prospek acara yang dlselingi lagu-lagu populer dan iklan ini bagus. "Kami sudah menyusunnya sebagai paket," kata Andi Rustam, yang bersama Penyiar Pris Andini, mewawancarai Soeprapto setiap dua pekan. Siaran ini memang khusus untuk warga Jakarta karena hanya bisa di dengarkan mereka yang tinggal dalam jangkauan 45 kilometer pemancar Elshinta. Gubernur Soeprapto sendiri sengaja memilih pemuda sebagai sasaran obrolannya. Ia menunjuk peranan generasi muda sebagai penggerak perjuangan bangsa sejak masa penjajahan. "Karena itu, mereka harus diajak menggerakkan masyarakat agar berperanan dalam pembangunan. Salah satu caranya adalah melalui dialog langsung itu." Dengan cara itu, katanya, kaum muda bisa merasa ikut memiliki, terlibat langsung, dan mengerti masalah yang dihadapi Jakarta. "Sebab, kalau tidak digugah, bagaimana mereka akan turut berperan? Paling-paling, mereka akan cuma mencela karena tidak tahu permasalahannya," kata Soeprapto. Andy Rustam tidak tahu apakah setelah Tahun Pemuda Internasional berakhir, siaran ini juga akan tamat riwayatnya. Tapi rupanya Soeprapto melihat banyaknya manfaat acara seperu ini. "Selama masih ada pertanyaan, saya akan menanggapinya sampai kapan pun," katanya. Sesekali, Gubernur Soeprapto memonitor obrolannya sendiri. "Saya senang mendengar suara saya sendiri," katanya sambil tertawa. Suaanto Pudjomartono Laporan Indryati dan Yusroni Henridewanto (Jakarta)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus