Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Petani Demak gagal panen di tengah kenaikan harga beras. Banjir menggenangi wilayah Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak sejak Kamis, 8 Februari 2024, hingga beberapa hari.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Salah satu desa yang terendam banjir total adalah Cangkring Rembang, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak. Daerah tersebut termasuk dalam lahan persawahan yang berada di tepi Jalur Pantai Utara atau Pantura Demak-Kudus.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kini setelah banjir surut, warga mengais padi yang ambrol diterjang banjir. Kondisi padi tersebut telah rusak karena berhari-hari direndam banjir bercampur lumpur dan berbagai macam sampah.
Para petani memilah padi yang baik kemudian dijemur. Padi-padi yang masih menempel di tangkainya itu kemudian dikeringkan dengan mesin blower.
"Di-blower langsung misah jadi gabah," ujar Muhaimin, 34 tahun, salah seorang petani pada Rabu, 28 Februari 2024.
Menurutnya, sawah garapannya itu terendam banjir sejak Jumat, 9 Februari 2024. Sehari setelah lokasi pertama yang direndam banjir di sekitar titik tanggul Sungai Wulan di perbatasan Kabupaten Demak dan Kudus yang jebol.
"Seminggu baru surut," katanya. "Ada yang busuk. Ada yang tukul (tumbuh berkecambah). Sudah rusak gabahnya."
Kualitas gabah yang telah turun tersebut juga menyebabkan harganya anjlok. Jika di pasaran harga gabah mencapai Rp 8.000 per kilogram, Muhaimin memperkirakan padinya dihargai tak sampai separuhnya. Sebagian besar gabah malah sudha tak laku dijual.
"Saya ambilin sedapatnya, dari pada tidak diambil eman-eman," ucapnya.
Harga beras terus merangkak naik di tengah mundurnya masa tanam dan panen padi lokal. Berdasarkan panel harga pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) pada Selasa, 27 Februari 2024, harga beras premium naik dari pekan sebelumnya menjadi Rp 16.420. Sementara, harga beras medium juga naik menjadi Rp 14.330. Harga beras tertinggi berada di Papua Pegunungan, yaitu beras medium Rp 20.980 dan beras premium Rp 24.490.
Namun demikian, Presiden Joko Widodo mengklaim harga beras kini berangsur turun. Dia meminta para wartawan mengecek langsung ke sentra perdagangan beras Pasar Induk Cipinang Jakarta Timur dan Pasar Johar Karawang.
“Coba dicek, jangan menginformasikan seperti itu. Coba dicek di Pasar Induk Cipinang, cek. Coba di cek lagi, ke Pasar Johar, ini yang pasar-pasar beras itu di cek, harganya turun atau naik,” kata Jokowi kepada wartawan di Jakarta, Rabu, 28 Februari 2024. “Cek di Pasar Johar Karawang, naik atau tidak, turun atau tidak. Karena harian itu saya cek dan saya selalu mendapatkan angka-angka.”
Memang harga beras mulai turun kendati masih mahal. Berdasarkan data Bapanas, rata-rata nasional harga beras premium mulai turun Rp 10 per kg secara harian menjadi Rp 16.410 kg pada Rabu, 28 Februari 2024. Rata-rata nasional harga beras medium juga turun Rp 30 per kg menjadi Rp 14.300 per kg. Pemerintah memprediksi harga beras akan semakin turun ketika panen raya tiba pada Maret mendatang.
JAMAL ABDUN NASHR