Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Harga Bitcoin hari ini terpantau rebound setelah dua hari sebelumnya jeblok ke level terendah. Pada Senin, 20 Juni 2022, dini hari waktu Indonesia, harga Bitcoin berada di US$ 19.620 per keping atau Rp 291 jutaan (asumsi kurs Rp 14.833 per dolar AS).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Situs Coinmarketcap menunjukkan harga aset ciptaan Satoshi Nakamoto tersebut memantul sekitar 3 persen bila dibandingkan harga tepat 24 jam sebelumnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meski begitu, bila dilihat dalam rentang sepekan, harga aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar tersebut masih menggambarkan koreksi lebih dari 30 persen dibandingkan posisi minggu sebelumnya.
Harga Bitcoin dalam beberapa hari terakhir sempat lunglai hingga posisi yang lebih rendah dari level US$ 19.000 per keping. Managing Partner Fairlead Strategies Katie Stockton menyatakan saat ini investor tidak direkomendasikan untuk melakukan beli di harga rendah alias buy the dip.
"Sinyal teknikal memang memberikan harapan pada jangka pendek, tetapi momentum saat ini masih sangat negatif," ujar Stockton, dikutip dari Bloomberg, Senin, 20 Juni 2022.
Adapun Katie dan analis Bloomberg lain memprediksi selama harga Bitcoin belum menembus level psikologis US$ 20.000 per keping, akan sangat berbahaya bila investor untuk membeli aset ini. Level harga US$ 20.000 adalah rekor tertinggi pada 2017 lalu, sebelum krisis di tahun yang sama sempat melanda.
Oleh sebab itu, analis dan pengamat pasar memperkirakan masih akan ada banyak aksi panic selling yang dilakukan investor kripto eksisting. Panic selling ini yang juga dianggap rawan membuat kejatuhan harga Bitcoin kembali terjadi.
Head of Market Insight Genesis Global Trading Noelle Acheson menyatakan para investor yang memiliki Bitcoin dalam jangka lama juga mulai tertekan untuk menjual. "Menurut data on-chain, sebagian dari mereka terlihat menjual dengan panik, dan keluar pada harga bawah," katanya.
BISNIS
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.