Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Harga Cabai Rawit dan Keriting Melonjak Hingga Rp 60 Ribu

Harga cabai rawit dan cabai keriting di Kabupaten Bojonegoro dan sekitarnya naik menjadi Rp 60 ribu per kilogram.

11 Juli 2019 | 16.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Bojonegoro -Harga cabai rawit dan cabai keriting di Kabupaten Bojonegoro dan sekitarnya naik menjadi Rp 60 ribu per kilogram. Kenaikan itu, terjadi dari 10 hari pertama sebelumnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Di sejumlah pasar di Kabupaten Bojonegoro, kenaikan harga cabai rawit dan keriting mulai terjadi pada awal Juli. Dari harga sebelumnya Rp 48 ribu, kemudian pelan-pelan merangkak naik hingga menjadi Rp 60 ribu per kilogram, terhitung 11 Juli 2019 ini. Kebutuhan sayur mayur di Bojonegoro berasal dari pasar sayuran di Kabupaten Magetan.

Di luar itu, kebutuhan cabai juga disuplai dari sejumlah kecamatan di Bojonegoro—terutama bagian selatan. Seperti dari Kecamatan Padangan, Kasiman, Kedewan, Kedungadem, Temayang, Dander, Kanor, Trucuk dan Malo.

Di Bojonegoro sejumlah pasar yang disuplai kebutuhan sayuran, seperti Pasar Besar Kota Bojonegoro, pasar Banjarejo. Kemudian pasar Kecamatan  Sumberejo, pasar Kecamatan Baureno, pasar Kecamatan Kapas, pasar Kecamatan Kalitidu dan lainnya. Rata-rata harga cabai rawit dan keriting, berada di kisaran Rp 60 ribu per kilogram.  

Menurut Darni, pedagang sayur mayur di Pasar Besar Bojonegoro, harga cabai rawit dan keriting memang terus naik. Sedangkan yang harganya masih tetap yaitu jenis lombok hijau.”Ya, memang naik,” ujarnya.

Sementara itu data di Dinas Pertanian Bojonegoro menyebutkan, luas lahan untuk tanaman cabai sekitar 180 hektare lebih. Namun dari jumlah hektarenya, tidak semua petani menggunakan lahan pertaniannya untuk tanaman cabai.

Pejabat Sementara Kepala Dinas Pertanian Bojonegoro Helmy Elizabeth mengatakan, tengah melakukan pengecekan di lapangan. Terutama daerah-daerah di Bojonegoro yang ada lahan tanaman cabai. ”Ya, tentu akan kita cek, kenapa harga bisa naik,” ujarnya pada Kamis 11-7-2019, Dia berharap, saat kemarau petai memanfaatkan lahannya di luar padi. 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus