Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Harga Minyak Dunia Anjlok, SKK Migas Evaluasi Produksi Hulu Migas

SKK Migas melakukan langkah antisipasi menghadapi penurunan harga minyak guna memastikan kegiatan hulu migas tetap bisa dilaksanakan dengan baik

9 Maret 2020 | 21.13 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto saat berkunjung ke Kantor Tempo, Jakarta, 12 Juli 2019. TEMPO/Fardi Bestari

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyiapkan antisipasi menghadapi penurunan harga minyak. Tujuannya untuk memastikan kegiatan hulu migas tetap bisa dilaksanakan dengan baik sehingga target produksi tidak terdampak.

“Kami berkoordinasi dengan KKKS (Kontraktor Kontrak Kerja) sama untuk membahas langkah-langkah agar kegiatan operasi dan pengembangan di lapangan dapat tetap dilaksanakan sesuai Work, Program and Budget (WP&B) tahun 2020 yang sudah disepakati bersama,” kata Dwi Soetjipto Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas melalui siaran pers, Senin 9 Maret 2020.

Hingga saat ini, SKK Migas  akan memantau kegiatan investasi dan produksi KKKS, melalui rencana pengembangan lapangan (Plan of Development), rencana program tahunan (WP&B), serta melalui persetujuan Authorization for Expenditure (AFE).

Melalui evaluasi tersebut, kata Dwi, pihaknya akan segera mengetahui keekonomian masing-masing lapangan. Data inilah yang kemudian dijadikan dasar untuk menyusun strategi agar kegiatan operasi dan pengembangan lapangan tidak terhenti ketika harga minyak turun.

Kemudian, Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno mengatakan, lembaganya mungkin akan melakukan revisi program dan kalkulasi lebih seksama atas program yang diajukan oleh KKKS.

"Kami akan melakukan kalkulasi teknis dan ekonomis, untuk menentukan program-program mana yang prioritas dan mana yang direvisi, tanpa menurunkan target-target dalam WP&B,”ujarnya.

Sementara itu, Deputi Dukungan Bisnis, Sulistya Hastuti Wahyu mengatakan, pihaknya akan membantu KKKS melalui peningkatan pelayanan terhadap perizinan yang dibutuhkan. Dia berharap, dengan bantuan yang lebih baik, biaya dapat semakin efisien dan program dapat direalisasi tepat waktu.

“Seperti diketahui sebelumnya, pada awal tahun SKK Migas telah meluncurkan program One Door Service Policy (ODSP) untuk mempercepat perizinan. Momen ini kami gunakan untuk meningkatkan layanan kami kepada KKKS, melalui kerjasama dengan BKPM, sehingga pengurusan perizinan dapat dilakukan lebih cepat,” ungkap Sulistya.

Adapun, harga minyak dunia anjlok signifikan awal pekan ini. Harga minyak dunia untuk jenis Brent kini berada di level US$ 33,89 per barel, untuk WTI bahkan sudah di bawah US$ 30 per barel. Dikhawatirkan akan berdampak pada harga minyak Indonesia yang berada di level US$ 56,61 per barel pada bulan Februari.

Penurunan harga minyak ini dipengaruhi keputusan Arab Saudi memangkas harga jual untuk periode April ke semua tujuan dari US$ 6-8 per barel. Selain itu, Arab Saudi berencana menggenjot produksi minyak menjadi lebih dari 10 juta barel per hari (BPH) pada April 2020.

Keputusan Arab Saudi tersebut dipengaruhi langkah Rusia yang menolak penambahan pemangkasan produksi dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC). Padahal, rencana OPEC itu diprediksi bisa mengangkat harga minyak yang terus turun sejak penyebaran virus Corona.

EKO WAHYUDI l BISNIS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus