Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Harley-Davidson Siapkan Investasi Baru di Asia

Akan membuat sepeda motor listrik dan sepeda motor bermesin kecil.

1 Agustus 2018 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Akan membuat sepeda motor listrik dan sepeda motor bermesin kecil.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

JAKARTA - Produsen sepeda motor asal Amerika Serikat, Harley-Davidson, menyiapkan investasi besar-besaran untuk merebut pasar Asia. Kabar yang dilansir USA Today menyebutkan perusahaan yang bermarkas di Milwaukee ini menganggarkan dana US$ 275 juta (Rp 3,97 triliun), termasuk untuk mengembangkan sepeda motor bermesin kecil bersama pabrikan dari Asia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Manajemen Harley-Davidson menyatakan dana untuk investasi berasal dari pemangkasan biaya operasi, termasuk rencana pembangunan pabrik baru yang batal. Di Asia, Harley-Davidson akan memproduksi sepeda motor kelas ringan-medium, dengan mesin 250-500 cc, hasil kolaborasi dengan salah satu produsen lokal. Produk baru ini akan masuk pasar pada 2022, bersamaan dengan peluncuran model baru di kelas adventure dan streetfighter bermesin 975 cc.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Harley-Davidson menawarkan lini produk yang komprehensif, bersaing di semua segmen di pasar global," demikian pernyataan manajemen perusahaan itu.

Rencana lain yang mengejutkan adalah peluncuran sepeda motor listrik. Ini adalah wujud dari pengembangan purwarupa Harley-Davidson LiveWire yang diperkenalkan ke publik pada 2014. Kepala Eksekutif Harley, Matt Levatich, mengatakan produk baru ini merupakan jawaban dari tantangan dunia otomotif masa depan. "Kami tidak akan lari dari bisnis inti kami," ujar dia, seperti dikutip The Telegraph.

Levatich menyebut sepeda motor listrik ini sebagai alat transportasi ringan perkotaan, lantaran dirancang untuk beroperasi di kawasan urban. Produk ini meluncur setelah Harley mengakuisisi produsen kendaraan listrik bernama Alta Motors. Rencananya, Harley akan meluncurkan LiveWire, yang desainnya mirip sepeda motor balap, pada musim panas tahun depan. Sedangkan model sepeda motor listrik ringan baru akan dipasarkan pada 2022.

Harley mengumumkan strategi baru tersebut setelah merilis rencana jangka panjang berjudul "More Roads to Harley-Davidson". Dalam peta jalan ini, produsen yang identik dengan sepeda motor besar dan mewah itu akan melatih 2 juta orang Amerika sebagai pengendara aktif atau riders, sekaligus mendongkrak penjualan hingga 50 persen. Manajemen Harley akan membelanjakan dana US$ 675-825 juta dalam empat tahun ke depan dan menargetkan untuk meraih imbal hasil hingga di atas US$ 1 miliar pada 2022.

Rencana ini menjadi obat setelah Harley mendapat pukulan besar dari Uni Eropa. Pasar sepeda motor besar terancam turun jika Uni Eropa mengenakan bea masuk 31 persen sebagai balasan atas perang dagang yang dilancarkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Untuk menghindari bea masuk di Eropa, Harley berniat memindahkan pabrik di Amerika Serikat ke beberapa negara, seperti India, Brasil, dan Thailand.

Suami-Istri Bekerja, Sebaiknya NPWP Gabung atau Pisah?

Kami pasangan muda yang baru menikah dan sama-sama bekerja sebagai karyawan swasta. Sampai saat ini, nomor pokok wajib pajak (NPWP) kami terpisah. Sejumlah teman menyarankan sebaiknya NPWP kami digabung. Apa konsekuensi jika NPWP kami digabung atau terpisah? Dan bagaimana prosedur penggabungannya? Terima kasih.

Ibadillah

Jawaban:

Nomor pokok wajib pajak (NPWP) merupakan identitas yang harus dimiliki oleh setiap wajib pajak. Dalam sistem perpajakan di Indonesia, suami-istri dianggap sebagai satu-kesatuan ekonomi sehingga pemenuhan kewajiban perpajakannya-termasuk NPWP-seharusnya menjadi satu.

Namun, pada kasus tertentu, NPWP untuk suami-istri terpisah karena beberapa kondisi berikut ini: (1) hidup berpisah (HB) berdasarkan keputusan hakim; (2) pisah harta (PH) berdasarkan perjanjian pisah harta secara tertulis; (3) memilih terpisah (MT) di mana istri berpenghasilan tidak memiliki status HB dan PH serta ingin memenuhi kewajiban perpajakannya sendiri.

Istri yang berstatus HB atau PH harus memiliki NPWP terpisah dari suami. Sedangkan yang berstatus MT sebenarnya dapat menggunakan NPWP suami, tapi memilih untuk memenuhi kewajiban pajaknya terpisah dari suami. Status MT dapat muncul karena adanya pernikahan di antara dua orang yang sebelumnya memiliki NPWP masing-masing sebagai orang pribadi.

Apabila istri memilih terpisah (MT), sepanjang NPWP-nya aktif, dia harus memenuhi kewajiban perpajakannya sendiri, termasuk melaporkan surat pemberitahuan (SPT) terpisah dari suami. Suami dan istri wajib membuat dan melampirkan penghitungan pajak penghasilan (PPh) berdasarkan penggabungan penghasilan neto keduanya dalam SPT masing-masing. Konsekuensi lainnya, beban pajak dari suami-istri yang MT lebih besar ketimbang pasangan dengan NPWP tunggal.

Jika istri Anda hanya bekerja di satu perusahaan dan telah dipotong PPh Pasal 21, mencabut NPWP akan lebih memudahkan urusan administrasi perpajakan sebagai suami dan istri. Selain tidak perlu menghitung PPh berdasarkan penghasilan gabungan, istri tidak perlu lagi melaporkan SPT.

Untuk mencabut NPWP, istri Anda dapat datang ke kantor pelayanan pajak (KPP) tempatnya terdaftar dengan membawa buku nikah, NPWP, dan fotokopi NPWP suami. Namun, jika sistemnya sudah memungkinkan, pencabutan NPWP bisa dilakukan secara online. Setelah NPWP dicabut, istri Anda harus segera menginformasikannya ke perusahaan tempatnya bekerja sekaligus mengajukan NPWP suami untuk kepentingan pemotongan PPh Pasal 21. FERY FIRMANSYAH

Demikian jawaban dari kami, semoga bermanfaat.

Salam MUC Tax Research Institute

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus