Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

HIngga 2022, Jakarta Bakal Punya 18 Mall Baru

Pasokan baru mall yang membanjiri Jakarta ini menyasar kelas menengah atas.

3 Februari 2020 | 04.05 WIB

Sejumlah stan pengembang dalam pameran Festival Properti di Kota Kasablanka, Jakarta, 14 November 2017. Pameran ini diikuti 54 pengembang. Tempo/Tony Hartawan
Perbesar
Sejumlah stan pengembang dalam pameran Festival Properti di Kota Kasablanka, Jakarta, 14 November 2017. Pameran ini diikuti 54 pengembang. Tempo/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Director and Head of Research Savills Indonesia Anton Sitorus memperkirakan proyek pusat perbelanjaan atau mall yang akan datang bakal masuk ke pasar pada awal tahun 2020 adalah proyek yang seharusnya terbangun tahun lalu. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

“Kalau jadi, berarti nanti ada dua gedung di area SCBD, D8 dan Elysee, dan satu mall di area Senayan, Spark. Pusat belanja baru itu akan jadi tambahan yang cukup dinantikan karena tidak ada perkembangan baru semenjak 2018,” kata Anton, Ahad, 2 Februari 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Meski sejumlah raksasa ritel gulung tikar, pengembang pusat perbelanjaan terus memacu ekspansi, khususnya di Jakarta. Dalam 2 tahun ke depan, Jakarta akan kedatangan 18 pusat perbelanjaan baru sepanjang 2020 – 2022.

Pasokan baru yang membanjiri Jakarta ini menyasar kelas menengah atas. Segmen ini mencakup 60 persen pusat perbelanjaan baru. Sementara itu, sisanya menyasar kelas atas. Dari lokasi, pasok baru ini akan dominan di Jakarta Utara.

Belum lama ini, pusat belanja terbesar di Indonesia Nirvana Wastu Pratama (NWP Retail) milik Warburg Pincus, membeli salah satu mal milik Grup Lippo. NWP melakukan pembelian pada lima mal yang tersebar di seluruh Indonesia senilai Rp1,8 triliun.

Pembelian pada akhir 2019 itu menandakan bertumbuhnya partisipasi operator internasional di properti ritel Indonesia. Selain itu pengembang asal Korea Selatan dan Jepang juga menambah jaringannya di Tanah Air.

Savills memprediksikan prospek retail Jakarta bisa menjadi lebih dinamis dan inovatif. Kebijakan pengelola yang terus menambah nilai untuk menarik konsumen membuat pilihan pengunjung semakin banyak. Ke depan sektor makanan dan minuman juga masih akan menjadi tenant populer untuk mengisi ruang ritel.

Bersamaan dengan pertumbuhan permintaan yang akan datang, harga sewa properti ritel diperkirakan bisa naik secara perlahan. Savills memperkirakan harga sewa akan naik 3 persen - 4 persen per tahun dalam dua sampai tiga tahun ke depan.

BISNIS

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus