Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bandung - PT Len Industri resmi menjadi induk Holding BUMN Industri Pertahanan Defen ID setelah menandatangani Akta Inbreng dengan PT Dirgantara Indonesia, PT PAL Indonesia, PT Pindad, serta PT Dahana selaku anggota holding hari ini, Selasa, 2 Maret 2022.
Penandatanganan tersebut disusul penyerahan Akta Inbreng anggota holding tersebut dari Kementrian BUMN pada PT Len Industri. “Proses Holding Industri Pertahanan tidak menyebabkan perubahan pengendalian negara terhadap anggota Holding. Negara tetap memegang kontrol baik secara langsung melalui kepemilikan saham seri A Dwiwarna maupun secara tidak langsung melalui Len,” kata Wakil Menteri I BUMN Pahala Nugraha Mansury, dikutip dari rilis PT Len Industri, Selasa, 2 Maret 2022.
Penandatangan dan penyerahan Akta Inbreng tersebut menandai pengalihan saham pemerintah pada PT Dirgantara Indonesia, PT PAL Indonesia, PT Pindad, serta PT Dahana pada PT Len Industri yang menjadi induk holding BUMN Defend ID.
PT Len Industri saat ini resmi memegang seluruh saham Seri B milik pemerintah anggota holding BUMN Industri Pertahanan. Sementara pemerintah memegang 1 lembar saham Seri 1 Dwisarna empat perusahaan tersebut serta 100 persen saham PT Len Industri.
Pengalihan saham tersebut menindaklanjuti Peraturan Pemerintah Nomor 5 tahun 2022 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara RI ke dalam modal saham PT Len Industri yang belum lama ini diteken Presiden Joko Widodo. Peraturan Pemerintah tersebut telah dilengkapi dengan Keputusan Menteri Keuangan (KMK) Nomor 40/KMK.06/2022 tentang Penetapan Nilai Penyertaan Modal Negara RI ke dalam Modal Saham PT Len Industri yang ditandatangani Menteri Keuangan Sri Mulyani pada 14 Februari 2022.
Direktur Utama PT Len Industri Bobby Rasyidin mengatakan, hari ini menjadi tonggak kelahiran Holding BUMN Industri Pertahanan. “Tanggal 2 Maret 2022 ini merupakan hari lahirnya Holding BUMN Industri Pertahanan dengan brand dan nama Defend ID. Terima kasih kepada Kementerian BUMN dan seluruh stakeholder BUMN Indhan yang terus mendukung proses pembentukan holding ini,” katanya.
Bobby menerangkan, Holding BUMN Industri Pertahanan akan meningkatkan kemampuan anggota holding dari segi finansial serta akses terhadap pendanaan. Holding tersebut diyakininya akan memperluas pasar Industri Pertahanan pada skala regional dan internasional sekaligus meningkatkan daya tawar dalam kerja sama alih teknologi dengan mitra asing.
Pembentukan Holding BUMN tersebut diharapkan menjadi solusi membangun industri pertahanan nasional yang maju, kuat, mandiri, dan berdaya saing.
Dalam jangka panjang, holding diharapkan membangun kemandirian alat pertahanan dan keamanan TNI dan Polri, mengintegrasikan industri pendukung C5ISR (Command, Control, Communication, Computer, Cyber, Intelligence, Surveillance, and Reconnaissance) dan energetic material, pengembangan supply chain, serta mendukung program prioritas pemerintah.
“Pada fase tahun 2022-2023, spin off operasional bisnis induk holding akan dilakukan secara bertahap. Operasional bisnis di PT Len Industri, baik yang non-pertahanan maupun pertahanan akan diturunkan kepada entitas anak perusahaannya,” kata Bobby.
Bersamaan dengan penandatanganan Akta Inbreng tersebut, juga diteken pernyataan komitmen bersama holding BUMN Industri Pertahanan untuk mensukseskan program dan pengembangan industri pertahanan di Indonesia. Komitmen bersama tersebut ditandatangani oleh seluruh Direktur Utama anggota holding, yakni Direktur Utama PT Len Industri Bobby Rasyidin, Direktur Utama PT Dahana Wildan Widarman, Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose, Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia Gita Amperiawan, serta Direktur Utama PT PAL Indonesia Kaharuddin Djenod.
Holding BUMN Industri Pertahanan diharapkan meminimalisir tumpang tindih produk masing-masing anggota holding. Len Industri misalnya akan fokus mengintegrasikan sistem pertahanan dengan radar pertahanan, penginderaan bawah air, dan satelit militer. PT Dirgantara Indonesia akan fokus pada pengembangan platform matra udara, PAL pada platform matra laut, Pindad fokus pada matra darat, serta Dahana pada pengembangan produk energetic materials atau bahan peledak untuk seluruh matra.
AHMAD FIKRI
Baca juga: Penjelasan BCA Soal BCA Mobile Tidak Dapat Digunakan
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini