Akhirnya pemerintah jadi juga menjual BUMN. Indofarma akan menjadi BUMN pertama yang dijual pada tahun ini. Rencananya, pemerintah akan melepas 146 juta lembar saham (47,85 persen dari modal disetor) Indofarma melalui bursa Jakarta pada awal April mendatang. Masih belum diketahui berapa dana yang akan diperoleh pemerintah dari hasil penjualan saham Indofarma ini. Yang pasti, dari hasil penjualan saham ke publik nantinya, 60 persen akan masuk ke kantong pemerintah, sedangkan sisanya menjadi bagian Indofarma. Dari bagian Indofarma sendiri, perusahaan obat ini akan menggunakan 53 persen untuk melakukan ekspansi usaha dan sisanya untuk menambah modal kerja.
Kinerja Indofarma sepanjang 1997-2000 tampaknya lumayan bagus. Selama sembilan bulan pertama tahun 2000, Indofarma berhasil membukukan laba bersih Rp 85 miliar dari penjualan Rp 367 miliar. Sebagian besar berasal dari penjualan obat generik. Sepanjang tahun 1998-1999, penjualan obat generik Indofarma mencapai di atas Rp 100 miliar. Sejauh ini Indofarma telah memproduksi 190 jenis obat generik, di antaranya Amoxycillin dan Ampicillin. Kini, perusahaan yang berdiri pada 1918 ini menguasai 24 persen pasar obat generik di Indonesia. Diperkirakan, pasar obat generik akan semakin besar dari yang sekarang hanya 7 persen dari seluruh pasokan obat di Indonesia. Sebab, krisis telah menyebabkan pergeseran pasar dari obat nama dagang ke obat generik.
Selain menjual Indofarma, pemerintah akan menjual 15 BUMN, termasuk Telkom dan Indosat. Dalam APBN 2001, pemerintah menargetkan bisa mendapatkan Rp 6,5 triliun dari hasil penjualan saham BUMN. Tahun lalu, pemerintah gagal total. Dari target penjualan BUMN sebesar Rp 6,5 triliun, akhirnya tak satu pun BUMN yang dapat dilego.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini