Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Ini Gagasan Menteri Nadiem Makarim untuk Sinetron Indonesia

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, menyampaikan pandangannya mengenai tayangan sinetron di Indonesia.

17 Januari 2020 | 16.28 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim dan istrinya, Franka Makarim, pada acara peresmian revitalisasi gedung PAUD Km "0" di kompleks Kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di Jakarta, Senin (23/12/2019). (ANTARA/Indriani)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, menyampaikan pandangannya mengenai tayangan sinetron di Indonesia. Pandangan tersebut disampaikan untuk menjawab pertanyaan salah satu anak muda peserta Indonesia Millenial Summit di di daerah Dharmawangsa, Jakarta Selatan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Apa opini saya mengenai sinetron? oke, seperti semua hal konten di Indonesia, ada yang baik, ada yang buruk," kata Nadiem pada Jumat, 17 Januari 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Saat ini, kata Nadiem, tayangan sinetron di Indonesia sebenarnya sudah cukup berkembang banyak dibandingkan 10 tahun yang lalu. Tatapi karena metode produksi yang begitu cepat dan pesat, maka akhirnya yang ditunjukkan di sinetron, hanya untuk menciptakan rating saja.

Sehingga, kata Nadiem, tayangan dari sinetron saat ini, hanya berkutat pada persoalan-persoalan dasar. Mulai dari orang kaya dan orang miskin, orang miskin ingin kaya, hingga orang jatuh cinta. "Jadi masih di level sini," kata Nadiem, sembari memberi gerakan tangan di posisi bawah.

Namun hal ini, kata Nadiem, bukan berarti tidak bisa untuk ditingkatkan lebih baik. Menurut dia, alangkah lebih baik jika sinetron juga bisa memaksa penontonnya berfikir. "Gak udah inspirasi deh, tapi paling tidak membuat pertanyaan-pertanyaan yang bisa meningkatkan interest atau curiousity dari masyarakat Indonesia," kata Nadiem.

Tapi Nadiem sadar, hal ini menyangkut demand dan supply. Ia juga mengatakan bahwa tidak semua hal di bawah kontrolnya sebagai menteri. Namun demikian, Nadiem tetap berkomitmen untuk meningkatkan kualitas konten di tanah air. "Itu adalah salah satu yang akan kami gong kan," kata dia.

Upaya peningkatan kualitas konten ini, telah dimulai Nadiem, dengan menggandeng Netflix. Dengan kerja sama ini, Netflix akan berinvestasi US$ 1 miliar untuk mengembangkan kualitas perfilman Indonesia. Selain itu, Netflix dan Kemendikbud juga tengah menyeleksi script writer Indonesia terpilih untuk dikirim belajar ke Hollywood, Amerika Serikat.

"Karena tulang punggung dari sebuah film itu adalah script writer," kata Nadiem di acara yang sama.

 

Fajar Pebrianto

Fajar Pebrianto

Meliput isu-isu hukum, korupsi, dan kriminal. Lulus dari Universitas Bakrie pada 2017. Sambil memimpin majalah kampus "Basmala", bergabung dengan Tempo sebagai wartawan magang pada 2015. Mengikuti Indo-Pacific Business Journalism and Training Forum 2019 di Thailand.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus