Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Mahfud Md menegaskan, proyek pembangunan menara Base Transceiver Station (BTS) Bakti Kominfo akan tetap dilanjutkan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Tugas presiden kepada saya selaku Plt Menteri Kominfo melanjutkan proyek menara BTS 4G, karena itu merupakan bagian pelayanan terhadap masyarakat," kata Mahfud saat konferensi pers di Gedung Kemenkominfo, Jumat 26 Mei 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mahfud mengatakan, proyek ini sementara akan dijalankan oleh Inspektur Jenderal Kominfo Arief Tri Hardiyanto selaku Plt Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti).
"Yang menjadi Plt Dirut Bakti sekarang adalah Inspektur Jenderal Kominfo bapak Arief," kata Mahfud.
Mahfud berharap, Arief dapat melanjutkan proyek sembari menunggu proses seleksi Dirut Bakti yang saat ini tengah digarap oleh Panitia Seleksi Kemenkominfo.
"Tetap diusahakan untuk dilanjutkan, sekarang semua sedang dipelajari kontrak-kontraknya, masalah-masalahnya agar berlanjut," kata Mahfud.
Selanjutnya: Bakti Kominfo menargetkan pembangunan BTS di 7.904 desa
Mahfud menjelaskan, sesuai dengan instruksi presiden, proyek Bakti Kominfo sangat diperlukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sehingga dirinya perlu untuk memastikan agar proyek dapat dilanjutkan.
"Ini dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia dalam berbagai bidang dengan fasilitas komunikasi yang memadai," katanya.
Adapun dalam proyek infrastruktur digital ini, Bakti Kominfo menargetkan pembangunan BTS di 7.904 desa dengan total anggaran Rp 28,3 triliun. Ada tiga konsorsium yang memenangkan proyek tersebut. Pertama, konsorsium Fiberhome, Telkominfra, Multi Data Trans (MTD) yang memegang proyek di wilayah Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku.
Kedua, konsorsium Lintas Arta, Huawei, Surya Energi Indontama (SEI) yang memegang proyek di wilayah Papua dan Papua Barat. Ketiga, konsorsium Infrastruktur Bisnis Sejahtera (IBS) dan Zhongxing Telecommunication Equipment (ZTE) yang memegang proyek BTS di wilayah Papua.
Pilihan Editor: Mahfud MD Minta Bappenas Tetap Masukkan Isu Perbatasan dalam RPJMN 2024-2029, Ini Sebabnya
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini