Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

ISEI Beberkan Manfaat dan Risiko Teknologi AI, Benarkah Bakal Timbulkan Pengangguran?

Sekretaris Umum ISEI Jakarta Yan Partawidjaja menjelaskan beragam risiko teknologi AI di bidang ekonomi. Benarkah akan menimbulkan pengangguran?

7 Agustus 2023 | 12.35 WIB

Ilustrasi teknologi AI di sektor keuangan. Foto : Smartclick
Perbesar
Ilustrasi teknologi AI di sektor keuangan. Foto : Smartclick

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Umum Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Jakarta Yan Partawidjaja menjelaskan teknologi artificial intelligence (teknologi AI) atau kecerdasan buatan tema pokok dalam berbagai diskusi multidimensi, termasuk sistem ekonomi. Ditambah lagi dengan lahirnya teknologi AI baru bernama ChatGPT oleh perusahaan asal Amerika Serikat bernama OpenAI akhir tahun lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Menurut Yan, berbagai pertanyaan muncul soal AI ini. Ia mencontohkan pertanyaa soal bagaimana revolusi teknologi tersebut. Lalu pertanyaan lain soal bentuk adaptasi yang dilakukan regulator dan pelaku usaha. Berikutnya adalah pertanyaan skenario terburuk yang akan terjadi bagi negara berkembang seperti Indonesia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

“Dari situ, sistem ekonomi setidaknya beberapa hal sudah harus masuk dalam radar seiring kapasitas kompetisi yang semakin canggih dan data yang makin berlimpah,” ujar dia dalam seminar virtual bertajuk “Masa Depan Ekonomi Indonesia di Era Teknologi AI” pada Senin, 7 Agustus 2023.

Yan juga membeberkan korelasi antara teknologi AI dengan indikator ekonomi, seperti preferensi, investasi, efek regulasi, serta sistem keuangan pada umumnya. Dengan AI, menurut dia, semuanya akan jadi semakin kuat.

“Pada gilirannya akan memunculkan pertanyaan misalnya bagaimana ekspektasi rasional bekerja terhadap regulasi fiskal dan moneternya dikala semua kita akan bertanya pada AI untuk setiap respons terbaik yang mungkin terjadi,” tutur Yan.

Namun, selain potensi disrupsi positif dan kemudahan yang dilahirkan oleh teknologi AI, Yan juga menyinggung soal, risiko penggunaan teknologi kecerdasan buatan itu. Di antaranya yakni adanya pergeseran lapangan kerja.

Menurut dia, penerapan teknologi AI akan menggantikan pekerjaan-pekerjaan rutin dan berulang yang dapat berdampak pada tingkat pengangguran dalam jangka pendek.

“Perlu adanya pengembangan keterampilan dan pelatihan untuk mempersiapkan tenaga kerja menghadapi perubahan ini,” ucap Yan ketika menjelaskan lebih jauh tentang penggunaan teknologi AI tersebut.

M. Khory Alfarizi

M. Khory Alfarizi

Alumnus Universitas Swadaya Gunung Jati, Cirebon, Jawa Barat. Bergabung di Tempo pada 2018 setelah mengikuti Kursus Jurnalis Intensif di Tempo Institute. Meliput berbagai isu, mulai dari teknologi, sains, olahraga, politik hingga ekonomi. Kini fokus pada isu hukum dan kriminalitas.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus