Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan segera mengevaluasi pembangunan sistem drainase di jalan tol Ngawi - Kertosono, menyusul banjir yang merendam ruas tol itu pada Rabu petang kemarin. Adanya masalah pada sistem saluran air disinyalir menjadi salah satu penyebab jalan bebas hambatan itu terendam air setinggi 50 sentimeter saat Sungai Glonggong meluap.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca juga: Banjir, Jalur Alternatif Madiun-Ngawi Lumpuh
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami sedang evaluasi. Banjir regional ini kan sebelumnya tidak pernah terjadi," ujar Direktur Jalan Bebas Hambatan Perkotaan dan Fasilitasi Jalan Daerah Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian saat ditemui di Bandara Raden Inten II Bandar Lampung, Lampung, Kamis, 7 Maret 2019.
Hedy mengungkapkan, evaluasi tersebut akan dirembuk oleh tim Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Direktorat Jenderal Binamarga, dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) pada Kamis sore di Madiun. Selain meninjau kembali pembangunan drainase, Kementerian PUPR segera menyiapkan langkah taktis untuk meminimalisasi banjir bila sewaktu-waktu air sungai kembali meluap.
Hedy mengatakan kemungkinan kebijakan yang akan diambil oleh Kementeriannya ialah menambah gorong-gorong. Hedy mengakui, dalam proses pembangunan Jalan Tol Ngawi - Kertosono, pihaknya tidak merancang luapan air dari Sungai Glonggong dibuang ke gorong-gorong jalan bebas hambatan tersebut.
Meski demikian, ia memastikan perencanaan hingga pembangunan drainase di jalan tol itu sudah sesuai standar. "Kita ada standard desain, misalnya yang tahan 10 tahun, ada juga yang mengikuti sistem irigasi di sekitar," ujar Hedy.
Selain menggelar evaluasi, saat ini Kementerian berfokus mengeringkan jalan tol agar bisa kembali beroperasi. Hedy memastikan air akan segera surut dan jalan segera dapat dilewati oleh pengguna kendaraan.
Banjir di Madiun terjadi akibat tingginya curah hujan sehingga menyebabkan Sungai Glonggong meluap. Air di sungai tersebut merendam wilayah Simpang Susun Madiun, sejumlah perkampungan, dan jalan tol mulai Rabu petang pukul 18.00 WIB.