Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengingatkan Boeing membuktikan keamanan pesawat yang mereka produksi seperti Boeing 737 Max 8 terkait kecelakaan pesawat Ethiopian Airlines pada Ahad lalu.
Baca juga: Menhub: Tim Observasi Boeing 737 Max 8 Akan Bekerja Seminggu
Menurut Kalla, tindakan pemerintah Indonesia melarang terbang sementara Boeing 737 Max 8 guna memastikan tingkat keamanan pesawat. Pemerintah tidak ingin peristiwa naas jatuhnya Boeing 737 Max 8 dalam waktu berdekatan belakangan ini terjadi lagi. Terutama, lanjut JK, kecelakaan pada pesawat Boeing yang digunakan oleh maskapai nasional.
“(Pelarangan terbang Boeing 737 Max 8) Pasti mengganggu sedikit (pelayanan penerbangan). Kalau 10 Lion (Air) di-grounded, pasti mengganggu penerbangan kan. Di dunia juga gitu, saham Boeing langsung turun, saham pesawat (yang jatuh) itu juga turun. Pasti mengganggu,” kata Jusuf Kalla di Istana Wakil Presiden, Selasa, 12 Maret 2019.
JK menyebutkan tindakan pelarangan terbang merupakan bentuk kehati-hatian. “Kalau terjadi apa-apa, habis kan,” kata Kalla,
Pengetatan terhadap pesawat produk Boeing, yaitu Boeing 737 8 Max kembali diingatkan usai musibah kecelakaan yang dialami Ethiopian Airlines tujuan Nirobi pada Minggu, 10 Maret 2019.
Pesawat tersebut hilang kontak beberapa menit setelah lepas landas dari Addis Ababa dan dilaporkan menewaskan semua 157 penumpang.
Sebelumnya, pesawat jenis serupa yang dioperasikan Lion Air, Boeing 737 Max 8, jatuh di perairan Karawang pada 29 Oktober 2018 dan menewaskan 189 orang. Hingga saat ini penyebab pasti kecelakaan tersebut sedang dalam investigasi.
BISNIS
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini