Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Kabel Laut Telkom di Papua Putus, Faktor Alam atau Human Error?

Hingga hari ini, Telkom masih memperbaiki kabel laut Sulawesi Maluku Papua Cable System (SMPCS) ruas Biak-Sarmi di Papua.

11 Mei 2021 | 11.17 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Logo Telkom Indonesia

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sudah 11 hari berjalan, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. atau Telkom masih memperbaiki kabel laut Sulawesi Maluku Papua Cable System (SMPCS) ruas Biak-Sarmi di Papua. Kabel ini sebelumnya putus pada 30 April 2021 dan menyebabkan layanan internet di Jayapura dan sekitarnya terganggu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tapi sampai hari ini, Telkom belum bisa mengidentifikasi penyebab pasti putusnya kabel tersebut, apakah faktor alam atau human error. Apalagi kabel yang putus ini berada di kedalaman 4 km lebih.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Identifikasi baru dapat dilakukan setelah kabel berhasil di angkat bersamaan dengan aktivitas penyambungan menggunakan kapal khusus" kata Vice President Corporate Communication Telkom, Pujo Pramono saat dihubungi pada Senin, 10 Mei 2021.

Meski demikian, Pujo menyebut faktor alam memang sering tidak dapat terhindarkan terutama di kedalaman yang ekstrim. Faktor arus kuat yang menyebabkan banyaknya material terbawa arus berpotensi bergesekan dengan kabel laut. "Serta juga dapat terjadi longsoran di palung atau adanya erupsi volcano," kata dia.

Sebelumnya, kabar soal putusnya kabel laut ini pertama kali disampaikan Vice President Corporate Communication Telkom, Pujo Pramono. "Kami menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami pelanggan dan masyarakat di wilayah Jayapura dan sekitarnya yang terdampak,” kata dia pada 1 Mei 2021.

Pujo mengatakan layanan telepon dan SMS sudah kembali normal pada hari yang sama, tepatnya pukul 22.45 WIB. Sementara itu, untuk layanan data baik fixed maupun mobile broadband masih dalam proses pemulihan kualitas layanan secara bertahap.

Adapun untuk faktor human error, Pujo mengatakan kabel ini berada di laut dalam. Sehingga, kondisi kabel relatif aman dari faktor human error. "Dikarenakan tidak ada aktivitas pelayaran dan nelayan yang mampu menjangkau kedalaman tersebut," kata dia.

Sementara itu, Pemerintah Provinsi Papua meminta Telkom segera memperbaiki jaringan internet yang terganggu akibat putusnya kabel bawah laut di perairan Kabupaten Sarmi ini. Sehingga, pelayanan publik dan kegiatan masyarakat berbasis daring dapat dilaksanakan secara maksimal.

"Untuk itu, kami memanggil pihak Telkom Papua guna menjelaskan perkembangan perbaikan jaringan internet yang sudah dilakukan selama ini," ujar Sekretaris Daerah Provinsi Papua Dance Yulian Flassy pada Senin, 10 Mei 2021.

Pemprov terus mendorong agar perbaikan jaringan Internet Telkom tersebut segera selesai agar kegiatan dan program pemerintah berbasis daring bisa dilaksanakan dengan lancar. "Meskipun roda pemerintahan tidak terganggu karena masih ada alternatif-alternatif yang dilakukan namun kami harap jaringan internet segera normal kembali," tutur Dance.

Fajar Pebrianto

Fajar Pebrianto

Meliput isu-isu hukum, korupsi, dan kriminal. Lulus dari Universitas Bakrie pada 2017. Sambil memimpin majalah kampus "Basmala", bergabung dengan Tempo sebagai wartawan magang pada 2015. Mengikuti Indo-Pacific Business Journalism and Training Forum 2019 di Thailand.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus