Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Rosan Roeslani Ungkap Ada Arahan Prabowo dalam Penyelesaian Sengketa Kadin

Kadin Indonesia mengalami polemik dualisme kepengurusan selama September 2024 hingga Januari 2025.

31 Januari 2025 | 06.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Presiden Prabowo Subianto didampingi Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia periode 2024-2029 Anindya Bakrie (kanan) dan Ketua Dewan Kehormatan Kadin Rosan Roeslani (kiri) usai menghadiri Musyawarah Nasional Konsolidasi Persatuan Kadin Indonesia, di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, 16 Januari 2025. TEMPO/Imam Sukamto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia sempat mengalami polemik dualisme kepengurusan saat dua tokohnya, yaitu Arsjad Rasjid dan Anindya Bakrie, saling meng3klaim kursi ketua umum. Menteri Investasi dan Hilirisasi yang juga mantan Ketua Umum Kadin periode 2015-2020, Rosan Roeslani, menjadi salah satu perantara yang memfasilitasi rekonsiliasi keduanya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kepada Tempo, Rosan mengungkapkan proses mendamaikan dua kubu yang berpolemik di organisasi para pengusaha tersebut selama empat bulan pada September 2024-Januari 2025. Menurut Rosan, upaya menyatukan kembali Kadin bukanlah proses yang mudah. Rosan berkata dirinya mendapat dorongan dari Presiden Prabowo Subianto untuk menengahi Arsjad dan Anindya. "Pak Prabowo bilang, damaikan. Itu disampaikan ke saya, lalu saya sanggupi," kata Rosan di Kantor Kementerian Investasi dan Hilirisasi, Jakarta pada Kamis, 30 Januari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kemudian Rosan mengajak Arsjad dan Anindya duduk bersama pada Desember 2024 lalu. Keduanya menguraikan perbedaan pendapat yang ditandai Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Kadin oleh kubu Anindya tiga bulan sebelumnya. Anindya terpilih menjadi Ketua Umum Kadin dalam Munaslub meski Arsjad ketika itu masih duduk di posisi tersebut.

Menurut Rosan, Arsjad dan Anindya akhirnya bersepakat untuk rekonsiliasi. Namun, keduanya harus meyakinkan pendukung masing-masing di level Kadin daerah. "Saya yakinkan satu-satu, mereka bilang mereka yakin tapi perlu ngomong ke daerahnya masing-masing," ucap Rosan.

Rosan pun ikut membantu Arsjad dan Anindya untuk berbicara ke pengurus-pengurus Kadin lainnya. "Saya enggak nyangka bahwa saya juga yang disuruh ngomong ke daerah-daerah," ujar Rosan, yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Kehormatan Kadin itu.

Berdasarkan pengalamannya, meyakinkan seluruh pengurus Kadin untuk menyatukan suara tidaklah mudah. Namun ia terbantu oleh mayoritas pengurus Kadin daerah yang sudah menjabat sejak dirinya masih menjabat Ketua Umum pada 2015-2020. "Jadi dikasih pemahaman, bahwa semua itu give and take lah," kata dia.

Puncaknya, pelaksanaan Munas Konsolidasi Persatuan Kadin yang berlangsung pada 16 Januari 2025. Munas tersebut mengukuhkan Anindya sebagai Ketua Umum dan Arsjad sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Kadin periode 2024-2029.

Rosan tidak menjawab tegas saat ditanya apakah sengketa kepengurusan Kadin sempat menimbulkan kebingungan terhadap dunia usaha di Indonesia. Dia hanya bersyukur polemik tersebut tidak berlarut-larut. "Cuma sebentar kok. Beres," kata mantan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat itu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus