Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau PT KAI buka suara soal nasib Kereta Api (KA) Argo Parahyangan setelah Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) beroperasi secara komersil. Kementerian Perhubungan atau Kemenhub dan PT Kereta Cepat Indonesia China (PT KCIC) menargetkan bahwa operasional kereta cepat dimulai 1 Oktober 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Vice President Public Relations PT KAI Joni Martinus memastikan bahwa saat pengoperasian KCJB, KA Argo Parahyangan relasi Gambir - Bandung pulang pergi (PP) tetap beroperasi. Hal itu sebagai bagian dari variasi layanan transportasi perkeretapian di jalur tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Baik untuk mobilitas rutin terlebih untuk keperluan pariwisata,” ujar Joni melalui pesan WhatsApp pada Selasa, 26 September 2023.
Menurut Joni, meski kedua kereta itu menghubungkan kota yang sama, rute yang dilewati KA Argo Parahyangan dengan KCJB berbeda. Sehingga, pengoperasian KA Argo Parahyangan tidak mengganggu keberadaan kereta cepat yang diklaim pertama di Asia Tenggara itu.
“KAI berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan perkeretapian terbaik bagi seluruh pelanggan,” kata Joni.
Direktur Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kemenhub Risal Wasal memastikan bahwa Commercial Operation Date (COD) atau operasional komersil KCJB dilakukan pada 1 Oktober 2023. Dia mengungkapkan hal itu setelah menjajal sepur kilat bersama Presiden Joko Widodo alias Jokowi pada 13 September 2023 lalu.
“Fix Insyaallah (1 Oktober 2023 operasional komersil),” ujar dia di Stasiun Halim, Jakarta Timur, 13 September 2023. Kemenhub, kata Risal, juga mengupayakan agar sertifikasi izin operasi kereta cepat akan segera diterbitkan. “(Satu minggu) kita upayakan,” ucap Risal.
Sementara Direktur Utama PT KCIC Dwiyana Slamet Riyadi alias Edo mengatakan soal COD, pihaknya masih menunggu sertifikasi izin operasi dari Kementerian Perhubungan. Intinya, KCIC akan mengikuti regulasi yang ada. “Akan mengikuti regulator dan mengikutip apa yang menjadi arahan pemerintah,” kata Edo setelah menjajal kereta cepat bersama Presiden Jokowi.