Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Kata Mendag Soal Minyak Goreng di Pasar Masih Ada di Atas Harga Eceran Tertinggi

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengunjungi Pasar Kramat Jati untuk meninjau penerapan harga eceran tertinggi minyak goreng kemasan maupun curah.

3 Februari 2022 | 13.44 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan atau Mendag Muhammad Lutfi mengunjungi PD. Pasar Keramat Jati Jakarta untuk meninjau secara langsung penerapan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng kemasan maupun curah.

“Jadi hari ini kita sudah lihat bahwa mulai pengucur minyak goreng sesuai dengan harga Rp 14 ribu untuk kemasan premium, Rp 13.500 untuk kemasan sederhana, dan Rp 11.500 untuk minyak curah,” kata Mendag kepada awak media pada Kamis, 3 Februari 2022.

Soal adanya harga minyak goreng curah maupun kemasan di atas HET di pasar tradisional, Lutfi mengatakan saat ini, para pedagang tengah melakukan blending. Namun, ia memastikan harga minyak goreng akan mengikuti HET.

“Mem-blending itu harga yang mereka beli mahal yang sebelum ini, dia campur dengan harga yang murah. Jadi, kita masih bisa melihat kadang-kadang ada minyak curah itu 14 ribu, gitu kan ya, tetapi dalam tiga, empat hari ke depan ini harganya akan mengikuti dari HET-nya,” katanya.

Menurutnya, hal ini menjadi usaha dan kerja sama seluruh pihak yang terlibat. Dia menganalogikan dengan peribahasa berat sama dipikul ringan sama dijinjing, yaitu dari pemilik crude palm oil (CPO) sampai pemilik pabrik minyak goreng, dan distribusinya.

Menyinggung ihwal jaminan ketersediaan pasokan minyak goreng dalam negeri, Lutfi menyebutkan bahwa pihaknya telah menetapkan Domestic Market Obligation (DMO) dan tidak melarang kegiatan ekspor.

“Sudah dalam proses, namanya Domestic Market Obligation (DMO) selama pelaku pasar ekspor memberikan minyaknya dengan harga yang sudah ditentukan ke dalam negeri sebesar 20 persen, tidak ada larangan ekspor sama sekali bahkan kita sudah memaksa supaya ekspor tetap lancar karena harga di luar negeri juga bagus,” katanya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Soal masih ada kelangkaan stok minyak goreng dan harga yang belum merata di sejumlah pasar tradisional dan retail modern, Lutfi menyebutkan pihaknya tengah berupaya menanganinya.

MUTIA YUANTISYA

Baca juga: Smart Air, Maskapai Pengganti Susi Air di Malinau yang Kelola Bandara Semelagi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus