Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Kecelakaan Kereta di Cicalengka, Pengamat Dorong KAI Pasang Sistem Pemberhentian Otomatis

Pengamat transportasi Deddy mengusulkan KAI memasang sistem pemberhentian otomatis agar kecelakaan kereta di Cicalengka tak terulang kembali.

7 Januari 2024 | 05.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Institut Studi Transportasi (Instran) Deddy Herlambang mengungkap sejumlah langkah perbaikan yang perlu dilakukan setelah kecelakaan kereta api di Kecamatan Cikuya, Cicalengka, Kabupaten Bandung pada Jumat, 5 Januari 2024. Salah satunya, Deddy mengusulkan PT Kereta Api Indonesia atau KAI memasang sistem pemberhentian otomatis.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Deddy menyebut, dalam jangka pendek, PT KAI sebagai operator perlu memperbaiki manajemen keselamatan. Lintasan single track atau jalur tunggal perlu segera diganti ke double track atau jalur ganda. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kalau pendek jelas, harus ada perbaikan di manajemen keselamatan di KAI sebagai operator. Di Cicalengka sampai Bandung itu tengah proses double track, kemungkinan untuk menghindari kecelakaan semacam ini," ujar Deddy dalam keterangannya kepada Tempo pada Sabtu, 6 Januari 2024. 

Dalam jangka panjang, ia mengusulkan KAI untuk memasang sistem pemberhentian otomatis atau (automatic train stop/ATS) di setiap lokomotif kereta. "Untuk jangka panjang sendiri saran saya memang lebih baik semua lokomotif PT KAI dipasang ATS atau autotomatic train stop," ujarnya. 

Menurutnya, ATS saat ini sudah digunakan di Indonesia yaitu pada Kereta Cepat Jakarta-Bandung Whoosh. "Kalau ATS kita tidak perlu jauh ke luar negeri, di kereta cepat Whoosh kan sudah ada ATS-nya," tuturnya.

Ia menyebut, dengan ATS, kereta akan otomatis berhenti jika didepannya terdapat benda yang menghalangi jalur. "Sudah ada kambing, atau domba yang melintas, keretanya kan auto berhenti. Jadi radius 1 km, jarak jauh, ada kambing misalnya itu kan sudah sensornya sensitif. Barang asing otomatis berhenti sendiri, bukan masinis, apalagi kalau didepannya ada kereta segede gaban (ukuran besar), otomatis berhenti. Kambing dan manusia saja otomatis berhenti. Harus dipasang seperti itu," ucapnya. 

Sebagai informasi, pada Jumat, 5 Januari 2024 terjadi kecelakaan kereta api di Kecamatan Cikuya, Cicalengka, Kabupaten Bandung pada lintas Cicalengka-Haurpugur KM 181+700. Kecelakaan itu melibatkan dua kereta yaitu KA Turangga dengan Kereta Lokal Bandung Raya.

YOHANES MAHARSO | MOH. KHORY ALFARIZI

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus