Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perdagangan atau Kemendag membidik perluasan ekspor untuk produk home decoration atau dekorasi rumah senilai 32,5 juta euro atau setara Rp 520 miliar. Perluasan ini ditargetkan bisa dicapai usai Kemendag sepakat menandatangani kerja sama dengan Centre for the Promotion of Imports from Developing Countries (CBI).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Jadi ini proyek lanjutan untuk 5 tahun yang akan datang 2019-2024 dengan CBI, yang sudah diinisiasi sejak Juli 2019. Kerja sama diarahkan khusus untuk bidang home decoration, karena Belanda menjadi pasar teratas produk ini," kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Dody Edward di kantor Kemendag, Jakarta, Selasa 15 Oktober 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelumnya, Kemendag melalui Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional menandatangani kerja sama dengan CBI Belanda. CBI merupakan lembaga promosi dari Belanda yang hanya berorientasi pada impor kepada negara berkembang.
Adapun kerja sama serupa pernah dilakukan pada 2013. Lewat kerja sama ini CBI memberikan pelatihan kepada Usaha Kecil Menengah (UKM) supaya bisa secara mandiri melakukan ekspor. UKM juga dilatih untuk membaca pangsa dan peluang pasar produk dekorasi rumah di Belanda dan Eropa.
Menurut keterangan Kantor Perwakilan CBI Belanda di Indonesia, kerja sama pada 2013 menghasilkan 11 UKM yang kini telah bisa mandiri melakukan ekspor produk dekorasi. Setelah dilatih, pada 2015-2017, kesebelas UKM itu mampu menambah ekspor produk dekorasi hingga US$ 8 juta.
Sama dengan tahun sebelumnya, Dody menjelaskan, kerja sama tahun ini juga bertujuan memperkuat kapasitas eksportir di sektor produk dekorasi rumah. Khususnya untuk meningkatkan daya saing ekspor dari UKM sehingga lebih mudah masuk ke pasar Eropa
Menurut Dody, pihak-pihak diberi pelatihan akan menjalani program pembinaan ekspor yang meliputi bimbingan teknis dan pelatihan. Termasuk, program pelatihan untuk memberikan pemahaman pasar Eropa, serta pengembangan kinerja tanggung jawab sosial.
Selanjutnya, proses akan fokus kepada peningkatan strategi penetrasi pasar bagi UKM untuk dapat memasuki pasar Eropa. Pada tahap ini, UKM akan difasilitasi untuk mengikuti berbagai kegiatan pemasaran seperti partisipasi pada pameran, misi dagang bisnis ke bisnis, atau pemasaran menggunakan teknologi seperti e-commerce.
"Tahun ini kami harap peserta bisa meningkat karena kami ingin mencetak pelaku usaha baru khususnya ekspor khususnya UMKM di bidang home decoration," kata Dody.
Sementara itu, produk dekorasi rumah lndonesia berpeluang besar di pasar Eropa. Belanda menempati peringkat pertama di Eropa sebagai pasar terbesar untuk ekspor produk dekorasi rumah dengan pangsa pasar sebesar 22,34 persen. Jumlah ekspor produk dekorasi rumah menunjukkan tren yang meningkat 3,38 persen sejak tahun 2014-2018, dengan total ekspor 2018 sebesar US$ 109 juta.