Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan pemerintah bakal membangun tiga pelabuhan di Palu dan sekitarnya untuk pemulihan infrastruktur pasca-gempa dan tsunami. Rencana pembangunan dimulai pada September 2019 dengan investasi sebesar US$ 70 juta atau setara dengan Rp 900 miliar.
"Dana itu berasal dari soft loan (pinjaman) Asian Development Bank kepada Pelindo IV," ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu, 10 Agustus 2019.
Tiga pelabuhan tersebut ialah Pelabuhan Pantoloan, Pelabuhan Wani, dan dan Pelabuhan Donggala. Menurut Budi Karya, dalam rancangannya, Pelabuhan Pantoloan bakal memiliki dermaga dengan panjang 100 meter.
Pemerintah huga akan memperbaiki fungsi alat-alat yang terdampak gempa dan tsunami.
"Kalau Pelabuhan Wani saya lihat kerusakannya lebih parah, jadi mungkin ada sedikit reklamasi dan juga kita memastikan pelabuhan ini berjalan dengan baik karena ini sudah tidak layak dan harus kita bongkar", katanya.
Proyek pembangunan akan dimulai pada 2020. Menurut dia, pembangunan dan pengembangan tiga pelabuhan akan disiapkan langsung oleh ADB. Adapun pembangunan pelabuhan direncanakan kelar dalam 3 tahun.
Selain membenahi infrastruktur, Budi Karya mengatakan pemerintah akan menambah fasilitas kepelabuhanan, seperti crane, untuk mengoptimalkan proses bongkar muat kontainer. Khususnya, kata dia, di Pelabuhan Pantoloan.
Gempa dengan kekuatan 7,4 Magnitudo melanda Palu dan sekitarnya pada 28 September 2018. Gempa menyebabkan terjadinya tsunami dan likuifaksi. Badan Nasional Penanggulangan Bencana mencatat bencana ini menyebabkan 2.045 orang meninggal dan 100 lebih lainnya hilang. Bencana itu turut meluluhlantakkan rumah dan sejumlah infrastruktur.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini