Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Kementerian BUMN: 4 Juta Masker Siap Didistribusikan Akhir Maret

Kementerian BUMN menyatakan 4 juta masker siap untuk memenuhi kebutuhan nasional akibat virus corona.

24 Maret 2020 | 13.14 WIB

Pekerja menyusun masker yang telah selesai dibuat di sebuah pabrik masker medis di Monufia, Mesir, 19 Maret 2020. Pabrik produk medis sekali pakai terbesar di Mesir telah melipatgandakan produksi masker medisnya guna memenuhi besarnya permintaan di tengah wabah coronavirus baru (COVID-19). Xinhua/Ahmed Gomaa
Perbesar
Pekerja menyusun masker yang telah selesai dibuat di sebuah pabrik masker medis di Monufia, Mesir, 19 Maret 2020. Pabrik produk medis sekali pakai terbesar di Mesir telah melipatgandakan produksi masker medisnya guna memenuhi besarnya permintaan di tengah wabah coronavirus baru (COVID-19). Xinhua/Ahmed Gomaa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Staf Khusus Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga mengatakan, pihaknya berencana menyiapkan 4 juta lembar masker pada akhir Maret 2020. Namun menurutnya, jumlah tersebut belum bisa memenuhi kebutuhan masker dalam negeri saat pandemi virus corona.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kebutuhan 4 juta itu belum mencukupi semua, rata-rata kebutuhan masker perorang itu 3 (masker) sehari, jadi dia ganti setiap 8 jam. Jadi kita akan produksi dan kita akan cari dari luar, ketika ada kekurangan maka kita akan penuhi dari kebutuhan masker," ucapnya saat siaran langsung di Kantor BPNB, Selasa 24 Maret 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Kemudian alat kesehatan lainnya, kata Arya, pihak BUMN akan menyediakan Alat Pelindung Diri (APD), walaupun saat ini sedang mengalami kelangkaan.

"Karena hampir seluruh dunia semua mengejar baik bahan baku dan lainnya, dan ini yang akan kita lakukan," ucapnya.

Arya mengungkapkan, pada tahap awal pihaknya akan menyediakan 10 alat tes uji Polymerase Chain Reaction (PCR) didatangkan dari Swiss untuk mendeteksi positif atau negatif seseorang terhadap virus corona. Nantinya alat tersebut akan disebarkan ke rumah sakit di 10 Provinsi. "Mudah-mudahan kita bisa mencarikan ke yang lain juga," ucapnya.

Arya juga mengungkapkan, saat ini pihaknya sudah menggandeng banyak intansi swasta dalam membantu penanganan dampak virus Corona. "Ada Beberapa perusahaan sudah mulai bersama kami, disamping itu sudah 10 perus logistik swasta bergabung dengan BUMN untuk menyalurkan kebutuhan perlengkapan dan logistik yang akan dikirm ke daerah-daerah," tuturnya.

Sebelumnya, Juru bicara Pemerintah untuk penanggulangan Virus Corona atau Covid-19, Achmad Yurianto, mengatakan Kementerian Kesehatan sudah menyiapkan masker bedahuntuk penanganan Virus Corona.

Masker - masker ini rencananya akan dibagikan kepada tenaga medis yang membutuhkan di daerah-daerah. "Mulai besok kami di Kementerian Kesehatan sudah menyiapkan masker bedah sebanyak 12 juta lebih, kemudian masker N95 lebih dari 81 ribu," kata Yurianto di Kantor BNPB, Jakarta Timur, Sabtu, 21 Maret 2020.

Yurianto mengatakan sistem distribusi yang dipilih pemerintah, masih sama dengan sebelumnya. Yakni pemesanan lewat Dinas Kesehatan Provinsi masing-masing daerah. Dengan metode ini, ia meyakini masker dapat terdistribusi secara merata.

"Kita akan mendorong (distribusi lewat) Dinas Kesehatan Provinsi. Dan silakan end-user, rumah sakit, klinik, dan sebagainya yang membutuhkan ini, mengajukan lewat Dinas Kesehatan Provinsi," kata Yurianto.

EKO WAHYUDI | EGI ADIYATMA

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus