Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Madiun -PT Kereta Api Indonesia atau KAI (Persero) mulai mengangkat material lokomotif Kereta Sancaka yang anjlok setelah mengalami kecelakaan dengan truk trailer di Ngawi, Jawa Timur. Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia atau KAI (Persero) Daerah Operasi 7 Madiun, Supriyanto, mengatakan pengangkatan material itu dengan menggunakan dua crane. "Crane dari Solo dan dari Madiun, " kata dia, Kamis, 12 April 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pengangkatan lokomotif, ia melanjutkan dimulai dari perangkat roda. Kemudian, bagian body lokomotif. Setelah posisinya di atas rel, lokomotif itu ditarik ke Stasiun Kedungbanteng dengan kecepatan 10 kilometer per jam. "Alhamdulillah, pagi tadi material lokomotif lokomotif sudah bisa diangkat dan kami geser ke Stasiun Kedungbanteng," ujar Supriyanto.
Pengangkatan material lain seperti kereta pembangkit, ia menyatakan akan dilakukan pada Jumat, 13 April 2018. Upaya itu dijalankan di sela-sela jadwal perjalanan kereta yang melintas di kilometer 250+8 antara Stasiun Kedungbanteng - Walikukun.
Disinggung soal kecepatan kereta yang melintas di lokasi kecelakaan itu, Supriyanto menyatakan masih 60 kilometer per jam. Laju itu lebih lambat dibandingkan ketika kondisi normal, yakni antara 85-90 kilometer per jam.
Kendati demikian, perjalanan kereta dari arah barat (Jakarta maupun Bandung) dan dari timur (Surabaya maupun Kediri) sudah tidak mengalami keterlambatan. Seperti diketahui, dampak kecelakaan antara Kereta Sancaka dengan Truk trailer pada Jumat pekan lalu sempat melumpuhkan perjalanan kereta selama beberapa hari.