Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. menargetkan konstruksi proyek jalan tol Balikpapan—Samarinda atau Balsam selesai pada Oktober 2019.
Sekretaris Perusahaan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) Mahendra Vijaya menuturkan bahwa pengerjaan proyek jalan tol itu pada seksi 2, 3, dan 4 sedang dikebut. "Jalan tol Balikpapan—Samarinda seksi 2, 3, dan 4 yang telah mencapai progres 94 persen targetnya Oktober tahun ini," tuturnya menjawab pertanyaan Bisnis, pekan lalu.
Jalan tol Balikpapan—Samarinda jalan bebas hambatan pertama di Pulau Kalimantan yang dibangun sejak November 2016. Pembangunannya terbagi menjadi lima seksi, yaitu seksi 1 ruas Balikpapan—Samboja sepanjang 22,03 kilometer, seksi II ruas Samboja—Muara Jawa sepanjang 30,98 kilometer.
Kemudian, pada seksi 3 ruas Muara Jawa—Palaran sepanjang 17,50 kilometer, seksi 4 ruas Palaran—Samarinda sepanjang 17,95 kilometer, dan seksi 5 ruas Balikpapan—Sepinggan sepanjang 11,09 kilometer.
Biaya investasi keseluruhan pembangunan jalan tol ini mencapai Rp 9,97 triliun. Konsesinya dipegang oleh PT Jasamarga Balikpapan Samarinda.
Jalan tol Balsam dimiliki konsorsium yang terdiri atas empat perusahaan, di antaranya PT Jasa Marga (Persero) Tbk. yang menjadi pemimpin konsorsium dengan porsi saham 55 persen. Selain Jasa Marga ada PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., dan PT Bangu Tjipta Sarana memegang porsi sama rata sebesar 15 persen.
Danang Parikesit, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), mengatakan bahwa pembangunan jalan tol Balikpapan—Samarinda seksi 1—5 diharapkan dapat dioperasikan pada akhir tahun ini dan memberi keuntungan bagi logistik.
"Setelah dioperasikannya jalan tol Balikpapan—Samarinda, nantinya tol ini dapat memangkas biaya logistik pendistribusian barang dan jasa yang semakin cepat antardua kota tersebut," ujar Danang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini