Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Kredit Kendaraan Bermotor BCA Turun 1,1 Persen, Apa Sebabnya?

Penyaluran kredit kendaraan bermotor (KKB) CA turun 1,1 persen menjadi Rp 47,6 triliun pada 2019.

21 Februari 2020 | 11.19 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Antrean penumpang di Gerbang Keluar Stasiun MRT Bundaran HI menjelang malam perayaan puncak HUT Jakarta ke-492, Sabtu 22 Juni 2019. TEMPO/MUH HALWI

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) Jahja Setiaatmadja menyampaikan bahwa perubahan pola hidup masyarakat yang lebih memilih untuk menggunakan transportasi umum seperti ojek online dan MRT menjadi faktor  pemicu penurunan kredit kendaraan bermotor (KBB) perusahaannya. Pada 2019, penyaluran kredit mobil dan motor BCA turun 1,1 dari tahun sebelumnya, yakni menjadi Rp 47,6 triliun.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Jahja, selama ini kota penyumbang terbesar permintaan kredit kendaraan bermotor adalah Surabaya, Jakarta, Bogor, Tangerang, Depok, dan Bekasi. Namun, saat ini kota-kota tersebut telah didominasi oleh transportasi publik, mulai ojek online hingga Moda Raya Terpadu (MRT). “Adanya ojek online ini dan MRT lumayan menurunkan permintaan pasar khususnya di Jakarta,” katanya di Jakarta, Kamis 20 Februari 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jahja mengatakan, MRT telah mampu mengakomodasi banyak orang dalam berpergian. Ditambah dengan ojek online yang dapat menjangkau ke daerah dan stasiun membuat masyarakat merasa tidak perlu memiliki kendaraan pribadi.

Selain itu, kata Jahja, kemampuan anak muda atau milenial dalam membeli kendaraan juga berbeda sehingga adanya ojek online dapat mendukung pola hidup mereka yang ingin tetap bergaya menaiki mobil saat beraktivitas.

“Kita tidak menyangkal bahwa anak muda mungkin berbeda kalau naik transportasi online kan dapat mobilnya keren-keren jadi bisa menikmati. Ini pola hidup yang juga mengubah KKB. Padahal dari segi bunga kita cukup kompetitif yaitu 3,63 persen satu tahun,” katanya.

Tak hanya itu, Jahja juga menyatakan bahwa adanya persaingan dengan perusahaan pembiayaan lainnya juga menjadi tantangan tersendiri dalam merealisasikan permintaan kredit kendaraan bermotor. "Kita juga punya pesaing khususnya mobil itu dari finance company yang dimiliki manufacturing. Mereka ada kemungkinan untuk menjual produk-produk yang sudah mereka buat,” katanya.

Sebagai informasi pada 2019, kredit konsumer BCA tumbuh 4,3 persen yaitu Rp 158,3 triliun.  Adapun penyaluran KPR mencapai Rp 93,7 triliun atau tumbuh 6,5 persen. Sedangkan kredit kendaraan bermotor (KKB) turun 1,1 persen menjadi Rp 47,6 triliun dan outstanding kartu kredit tumbuh 9,4 persen menjadi Rp14,1 triliun.

Secara terperinci, pertumbuhan kredit kendaraan bermotor (KKB) mobil hingga Desember tahun lalu Rp 45,44 triliun. Angka ini lebih besar dibandingkan periode sama tahun 2018 yang sebesar Rp 44,81 triliun atau tumbuh 1,4 persen (yoy). Sedangkan kredit kendaraan bermotor (KKB) roda dua hingga Desember 2019 Rp2,19 triliun yaitu lebih rendah dibandingkan periode sama tahun 2018 Rp3,34 triliun atau terkoreksi sebesar 34,5 persen. Sehingga, secara total, kredit kendaraan bermotor roda dua dan empat pada 2019 lebih kecil dibandingkan periode sama tahun 2018 yang mencapai Rp 48,15 triliun.

 
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus