Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Kronologi Pegawai Bea Cukai Viral Usai Komentari Curhat Warganet Soal Pajak hingga Direspons Stafsus Sri Mulyani

Seorang pegawai Ditjen Bea Cukai Kemenkeu Widy Heriyanto viral di media sosial karena komentarnya terhadap curhatan warganet yang dinilai tak pantas.

24 Maret 2023 | 08.53 WIB

Ilustrasi petugas Bea Cukai memeriksa penumpang di bandara. Dok. Bea Cukai
Perbesar
Ilustrasi petugas Bea Cukai memeriksa penumpang di bandara. Dok. Bea Cukai

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pegawai Direktorat Jenderal Bea Cukai Kementerian Keuangan Widy Heriyanto viral di media sosial Twitter karena komentarnya terhadap curhatan warganet yang dinilai tak pantas.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Widy Heriyanto sebelumnya viral di Twitter karena mengomentari cuitan Kris Antoni, seorang pengembang game. Kris diketahui curhat di media sosial tersebut karena piala penghargaannya dipajaki ketika sampai di Jakarta.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seperti apa kronologinya?

Awalnya Kris menanggapi cuitan Fatimah Zahratunnisa yang mengeluhkan ditagih pajak Rp 4 juta atas piala yang dikirim ke Indonesia. Piala itu dimenangkan Fatimah pada acara lomba nyanyi di TV Jepang.

Kris mengaku mengalami hal serupa pada tahun 2013 lalu ketika studio pengembang game-nya @togeproductions memenangkan award Flash Game Summit di San Francisco. "Tapi karena kita nga bsa pergi terima awardnya jadi pialanya dikirim ke Indonesia, sampai di Jakarta pialanya kena pajak becuk 1juta lebih," cuit Kris lewat akun @kerissakti, Rabu, 22 Maret 2023.

Warganet bingung barang gratis tapi dikenai pajak

Ia semakin bingung ketika memprotes pengenaan pajak tersebut. "Mau protes cuma dibilang 'barang yg di import mau beli atau gift gratis tetap kena pajak'. Gratis kena pajak tuh gmna? Karena orang awam nga ngerti apa2, kita iya iya aja. Selama 2011-2013 kita menang award 3 tahun berturut2 di Amrik. Ya bayangin aja pajaknya berapa," tulis Kris.

Ia kemudian mengungkit kesulitan mendapat kesempatan membuat game untuk Nintendo Switch pada beberapa waktu sebelumnya. Saat itu, perusahaannya jadi satu-satunya pengembang game asal Indonesia yang mendapat DevKit, hardware yang bisa dipakai oleh pengembang untuk menciptakan game platform konsol terkait.

Tapi ketika mendatangkan DevKit yang disebutnya alat khusus super rahasia tersebut, ia malah dianggap aparat bea Cukai akan menjualnya di Indonesia. "Sama becuk malah gw dianggap mau jualan. Dimintain SNI segala. Gw sampai masuk TV muka diblur kyk kriminal," cuit Kris.

Padahal, menurut Kris, tanpa alat Devkit, sejumlah game Indonesia, seperti A Space for the Unbound, tidak akan ada di konsol. "Devkit itu teknologi proprietary yg tidak bisa direplikasi di Indonesia. Klo Indonesia mau maju, tech kyk gini harus dipermudah aksesnya. Ini malah dihambat negara sendiri."

Selanjutnya: Meski saat ini sudah ada Asosiasi Game Indonesia ...

Meski saat ini sudah ada Asosiasi Game Indonesia dan dukungan dari Kemenparekraf serta Kominfo, tapi menurut Kris, proses pengurusannya masih sangat rumit. "Karena sekarang gw tinggal di Singapura gw bisa liat dan ngerasain sendiri perbedaan becuk Indonesia dan Singapura. Bedanya kyk neraka dan surga," cuit Kris. 

Thread cuitan Kris itu ditanggapi oleh pegawai Bea Cukai Widy Heriyanto. Widy meminta agar Kris untuk belajar lebih banyak soal ketentuan impor sebelum akhirnya berkeluh kesah.  

"Sebelum lo ngetwit, mending belajar dlu deh ketentuan impor itu gimana. Kalo skrg kan jadinya lo bacot tanpa minim literasi peraturan," balas Widy melalui akun Twitternya, @wadawidy, Rabu 22 Maret 2023.

Tak terima dengan cuitan tersebut, warganet lainnya, @EpanEpanlauw lalu membalas komentar Widy tersebut "si paling bea cukai."

Widy pun lantas membalas cuitan Epan, "para babu sibuk belain tuan nya."

Selain itu, Widy juga menjawab pertanyaan Kris soal perbedaan penanganan oleh Bea Cukai indonesia dan Kepabeanan Singapura. "2013 kejadian, sampe skg masa gpernah baca. Baca dulu dong, jangan cuma ngeluh tapi lo nya jg gak cari tau. Gaperlu jadi beacukai buat ngasi paham "barang impor ya wajib bayar pajak impor". Dan jgn menggeneralisir case lo dgn bawa "WNI se Indonesia komplen," cuit Widy.

Respons pegawai Bea Cukai dianggap tak beretika

Ada juga beberapa komentar Widy lainnya yang dipandang tidak beretika oleh netizen. Komentar-komentar tersebut kini tak bisa dilihat karena akun @wadawidy digembok atau dibatasi. Namun, tangkapan layar atau screenshoot komentar Widy masih beredar di dunia maya. 

Kris lantas menanggapi dengan menampilkan sejumlah screenshoot cuitan berisi komentar tak pantas Widy tersebut. "Apakah seperti ini seharusnya seorang petugas @beacukaiRI @KemenkeuRI berprilaku? Saya harap arogansi semacam ini hanya “oknum” dan tidak dibiarkan merajalela," cuitnya pada Rabu, 22 Maret 2023. 

Hingga berita ini ditulis, cuitan Kris tersebut terpantau telah berkembang viral dengan menuai 490 komentar. Cuitan tersebut juga disukai oleh 8.829 pengguna Twitter dan di-retweet 3.833 kali.

Selanjutnya: Teranyar, pada Kamis kemarin, ...

Teranyar, pada Kamis kemarin, 23 Maret 2023, Kris kembali mencuitkan kekesalannya dan meminta agar Kemenkeu menindak Widy yang arogan tidak kompeten. "Sudah habis kesabaran dan toleransi rakyat Indonesia terhadap perilaku arogan dan tidak kompeten dari aparat semacam ini. Saya minta kali ini ada tindakan disipliner dari @beacukaiRI @kemenkeuRI yang tegas. Terima kasih."

Komika Arie Kriting pun menanggapi cuitan tersebut dan me-mention Staf Khusus Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Yustinus Prastowo.

"Pak @prastow mohon maaf, ini karena lagi banyak masyarakat yang resah, mungkin pegawainya dikurangi dulu main sosmednya kalau gak bisa menahan emosi begini. Pasti berat melihat situasi yang kayak gak ada habisnya menyoroti kinerja teman-teman di sana. Semoga tetap istiqomah," tulis Arie Kriting dalam akun Twitternya @Arie_Kriting, Kamis 23 Maret 2023.

Hal ini langsung ditanggapi oleh Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis Yustinus Prastowo melalui Twitter pribadinya.

"Siap Bang @Arie_Kriting Banyak terima kasih utk masukan yang sangat baik. Kami sdh menyampaikan ke internal utk lebih menahan diri dan bijak bersikap. Terima kasih utk masukan dan kritik publik," cuit Prastowo, Kamis.

Pegawai Bea Cukai minta maaf

Pada hari itu juga, Widy kemudian meminta maaf kepada Kris dan seluruh masyarakat yang tersinggung dengan cuitannya. Dilihat dari tangkapan layar yang di akun @PartaiSocmed, begini permohonan maaf Widy:

"To Kris & Team dan seluruh masyarakat, saya secara pribadi, bukan berbicara mewakili Bea Cukai, memohon maaf atas kelalaian saya dalam memilih kata2 yang lebih bijak pada cuitan2 yang telah saya buat hingga menyinggung banyak pihak.

Saya juga meminta maaf kpd institusi saya, Bea Cukai, tempat saya bekerja, atas kegaduhan ini. Saya akan menjadikan momen ini sebagai pembelajaran bagi saya untuk lebih bijak ke depannya."

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.  

Amelia Rahima Sari

Alumnus Antropologi Universitas Airlangga ini mengawali karire jurnalistik di Tempo sejak 2021 lewat program magang plus selama setahun. Amel, begitu ia disapa, kembali ke Tempo pada 2023 sebagai reporter. Pernah meliput isu ekonomi bisnis, politik, dan kini tengah menjadi awak redaksi hukum kriminal. Ia menjadi juara 1 lomba menulis artikel antropologi Universitas Udayana pada 2020. Artikel yang menjuarai ajang tersebut lalu terbit di buku "Rekam Jejak Budaya Rempah di Nusantara".

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus