Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Lee Kuan Yew vs Merdeka

Merdeka membantah penilaian PM Lee Kuan Yew yang menyatakan bahwa "merdeka" bersimpatik pada unit soviet. hal tersebut dikemukakan oleh Lee Kuan Yew dalam konperensi pers di wisma negara. (md)

2 Oktober 1982 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BILA diwawancarai, PM Lee Kuan Yew biasanya suka menguji wartawan. Ada saja pertanyaannya sebagai pemanas (warming up), seperti yang terjadi dalam konperensi pers di Wisma Negara, Jakarta. Waktu itu, PM Singapura itu sudah berkunjung selama tiga hari. Banyak pertanyaan antara lain menyoroti masa Kampuchea, Vietnam dan kerja sama pertahanan Indonesia-Singapura. Antara lain tampil Adirsyah dari Merdeka bertanya. Seperti biasa, dia terlebih dulu menyebut nama dan koran yang diwakilinya. "Ah, Anda dari Merdeta?" tanya PM Lee. "Harian Anda tampaknya agak simpatik terhadap Uni Soviet," katanya lagi. "Itu tidak benar, tuan Perdana Menteri," jawab Adirsyah spontan. "Ah, kalau begitu, Anda berarti juga tidak menyetujui sikap simpatik terhaap Uni Soviet. Jadi, saya dapat mengharapkan bahwa Anda menyampaikan kepada penulis tajuk rencana koran Anda agar jangan terlalu bersikap simpatik terhadap Uni Soviet," kata PM Lee tenang. Hadirin, menurut Sinar Harapan yang melaporkan kejadian itu, tertawa. Adirsyah sendiri, menurut penuturannya kepada TEMPO, tidak ikut tertawa. "PM lee bersifat spontan waktu bertanya lain memberi penilaian tentang Merdeka itu," katanya. Tapi korannya kemudian, dalam penerbitan 18 September, menurunkan tulisan berjudul, PM Lee Kuan Yew dari Singapura dan Merdeka. Memakan duapertiga halaman V, tulisan itu memakai byline: Oleh Pimpinan Redaksi Merdeka, dengan ilustrasi foto PM Lee sedan berjogging. Peristiwa seperti yang dilaporkan Sinar Harapan itu, tulisnya, "mengherankan kami". "Heran, karena sebagai seorang negarawan, ia (PM Lee) melakukan sesuatu yang agaknya sukar dapat diterima, jika kita menjunjung tinggi nilai-nilai tiada mencampuri urusan rumah tangga lain orang." Selanjutnya, menurut karangan itu, "perlu juga kata berjawab, gayung bersambut." Banyak hal mengenai Lee Kuan Yew, baik sebagai PM ataupun pribadi, disinggung Oleh Pimpinan Redaksi Merdeka itu. Seluruhnya bergaya memancing polemik. Tapi, pokoknya, tulisan itu membantah penilaian PM Lee bahwa "Merdeka bersimpatik pada Uni Soviet." Menurut tulisan itu, PM Lee ingin I menyatakan surat kabar ini mengikuti dan membenarkan segala sesuatu yang dilakukan oleh Uni Soviet. "Kami tegas menolak ideologi komunis dari mana pun datangnya. Ini juga berarti komunis Moskow." Bagaimana reaksi PM Lee Kuan Yew? Dubes Singapura di Jakarta yang dihubungi TEMPO, lewat sekretarisnya, Freddie Ong Oon Hua, menyatakan ia "belum menerima komentar PM Lee atas tulisan Merdeka itu."Saliman dari Sekretariat Merdeka mengatakan korannya akan memuat setiap reaksi nanti. Sedang Dubes Singapura sendiri, kata Freddie, "menyatakan no comment." Tulisan Merdeka itu sempat diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dan dimuat di Indonesian Observer. Koran yang dipimpin Herawaty Diah itu bahkan dalam edisi 21 September menyebut karangan itu By Chief Editor of Merdeka. Terpampang pula foto B.M. Diah, suaminya, yang memang Pemred Merdeka. Tapi keesokan harinya muncul pemberitahuan redaksi koran berbahasa Inggris itu bahwa penulisnya bukanlah B.M. Diah, dan dalam edisi 23 September sekali lagi Indonesian Observer memuat seluruh tulisan Merdeka itu. Dan sekali ini By The Editors of Merdeka, berarti bukan oleh B.M. Diah. Tapi kenapa Merdeka dianggap bersimpati pada Uni Soviet? Orang mungkin masih ingat bahwa koran itu pernah memasang iklan sponsor tentang Kim II Sung, PM Korea Utara yang pro-Soviet. Itu, kata Saliman, "kira-kira tahun 70-an."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus