Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Maskapai penerbangan Lion Air dikabarkan akan mengkaji kembali pembelian pesawat dari produsen Boeing Co. Pembelian pesawat ditunda setelah pendiri Lion Air, Rusdi Kirana marah kepada Boeing Co.
Baca: Senin Besok, Lion Air Beri Santunan 5 Ahli Waris Korban JT610
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seperti dilansir Reuters, Rusdi menganggap Boeing mengalihkan perhatian masyarakat atas kecelakaan pesawat Lion Air PK-LQP yang terjadi pada 29 Oktober 2018. Rusdi juga menganggap Boeing tak mau melakukan perubahan desain pesawat yang dinilai menjadi penyebab jatuhnya Lion Air PK-LQP itu. Rusdi tengah memeriksa kemungkinan adanya pembatalan pesanan dari pengiriman berikutnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Saat ini Lion Air memiliki 190 pesawat pesanan yang masih menunggu untuk dikirim oleh Boeing senilai US$ 22 miliar. Pesanan pesawat itu merupakan kelanjutan dari pembelian 197 pesawat yang telah dilakukan sebelumnya.
Saat dikonfirmasi Selasa, 4 Desember 2018, pihak Lion Air menolak menjelaskan soal pembatalan pesawat. "Mengenai hal itu saya belum bisa memberikan informasi detail atau memberikan komentar lebih jauh," ujar Corporate Communication Strategic of Lion Air Danang Mandala Prihantoro saat dihubungi Tempo, Selasa, 4 Desember 2018.
Juru bicara dari Boeing mengatakan pihaknya akan mengambil setiap langkah untuk sepenuhnya memahami semua aspek dari kecelakaan ini. “Dan bekerja sama dengan tim investigasi dan semua pihak berwenang yang terlibat. Kami juga mendukung pelanggan kami yang berharga melalui waktu yang sangat sulit ini,” tutur dia.
Sebelumnya Komite Nasional Keselamatan Transportasi atau KNKT telah menerbitkan laporan awal terkait insiden Lion Air itu. Dari temuannya, KNKT mengeluarkan dua rekomendasi yang harus dilakukan.
REUTERS | KARTIKA ANGGRAENI | CHITRA PARAMAESTI